Wagub Dorong Fasilitas Pemda Digunakan Untuk Karantina ODP dan PDP

JAYAPURA (PTIMES) – Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mendorong seluruh fasilitas Pemda di kabupaten dan kota, seperti gedung perkantoran maupun aula yang tak terpakai, dipergunakan untuk menunjang wacana mengkarantina seluruh ODP dan PDP.

Wacana mengkarantina ODP dan PDP guna memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 tersebut, sebagaimana hasil keputusan bersama Wakil Gubernur Papua bersama Forkopimda Papua, yang juga dihadiri sejumlah kepala daerah, pada rapat koordinasi penanggulangan Covid-19, di Gedung Negara Dok V Jayapura, Selasa (5/5/2020) lalu.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

“Pemerintah daerah punya tempat banyak, ada kantor, aula maupun diklat dan lainnya. Kita akan karantinakan semua warga yang statusnya PDP maupun ODP”.

“Tujuannya untuk menghentikan penyebaran pandemi Covid-19 dan tentnya pemerintah wajib menyediakan tempat melakukan isolasi mandiri atau karantina,” terang Wagub di Jayapura, Rabu.

Dia jelaskan, kebijakan mengkarantina seluruh ODP dan PDP itu bertujuan agar mereka tidak menyebarkan virus kepada lebih banyak orang.

Sebab menurut penelusuran, sebagian besar ODP ditengarai tidak maksimal melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Tetapi sering bepergian berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.

“Nah kita perlu mencegah ini karena kalau ODP mereka mungkin tidak tahu kalau sudah tertular. Jadi bisa saja menularkan kepada sesamanya. Sehingga perlu dikarantina dalam pengawasan satgas setempat. Supaya apa, agar penyebaran ini bisa kita putus,” ujar ia.

Senada disampaikan Ketua DPR Papua, Ketua Jhony Banua Rouw, dalam satu kesempatan. Ia menyebut satu-satunya jalan untuk memutus penyebaran virus corona adalah dengan melakukan karantina bagi semua warga yang masuk status OPD dan PDP.

“Jika dikarantinakan jumlah warga kurang lebih tiga ribu orang, diberikan makan selama 14 hari, maka anggaran yang dihabiskan kurang lebih Rp8 miliar lebih”.

“Kita lebih baik habiskan Rp8 miliar tetapi penyebaran virus corona sudah bisa diputus saat itu juga daripada tinggal dengan situasi seperti ini terus,” tegasnya.

Diketahui sampai saat ini ada penambahan satu orang positif corona, dengan demikian total kasus hingga Rabu (6/5/2020) mencapai 248, sementara 178 dirawat, 63 sembuh dan 7 meninggal.

EDITOR : ERWIN