TIMIKA | PAPUA TIMES- Pelatih Tarung Derajat PON XX Papua asal Provinsi Bali, I Wayan Sirka Parwata mengatakan mereka optimis bisa meraih juara umum di Papua. Wayan menegaskan hal tersebut meski diakui, pandemi sempat menganggu persiapan timnya. Bahkan ada pemainnya sebanyak 7 orang sempat mengalami covid, tiga bulan lalu.
Meski demikian, mereka optimis bisa meraih juara umum karena pada pra PON 2018 di Jawa Barat, Bali meraih juara umum.
“Kalau medali emas sikat habis karena kami ada delapan atlet, dua puteri dan lima putera. Yang lolos semi final ada tujuh orang dan satu orang belum bertanding dari kelas bebas,” ungkapnya.
Di babak kedua, ia mengaku ada sedikit kelengahan yang dilakuian saah satu atletnya namun ia mengakui hal tersebut juga karena keunggulan lawannya.
“Kita memberikan keleluasaan ke dia. Selama dia masih nyaman dan plong gerakannya, ya silahkan. Tapi kita terus beri masukan untuk dia ketika menyerang apa yang harus dilakukan,”jelasnya.
Dikatakan juga, dukungan pemerintah daerah untuk atlet Bali yang bertanding di PON XX Papua sangat luar biasa, hal inilah yang menjadi motivasi bagi mereka untuk mewujudkan Bali sebagai juara umum.
“Kami semua ada 13 orang termasuk 4 pelatih. Kami ingin membanggakan Bali terutama karena dukungan pemerintah daerah yang sangat luar biasa,” ujarnya.
*Baru 20 Tahun dan Masih Semester V, Gadis Cantik Ini Sudah Wakili Bali di PON XX
Salah satu atlet wanita Tarung Derajat PON XX Papua asal Bali, Ni Made Yogi Astrini ternyata masih berusia 20 tahun.
Saat ini ia bahkan masih mengenyam pendidikan semester V di Universitas Hindu Negeri (UHN) Bali jurusan agama.
Astrini merupakan anak dari I Made Astawo dan I Ni Wayan Sumadi yang beprofesi sebagai petani. Astrini merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kakanya I Putu Gde Subrata Yase.
Astrini merasa mendapatkan dukungan penuh dan cinta dari orangtua dan keluarganya untuk tampil di PON XX Papua. Bahkan keluarganya di Bali, ikut menonton pertandingan yang diikutinya.
“Mengikuti PON ini tentunya akan mengganggu pelajaran. Tetapi kita harus fokus satu-satu. Jadi harus gunakan surat izin dan lebih fokus ke PON apalagi ini untuk nama daerah,” ujarnya usai bertanding pada Sabtu (9/10/2021) di Graha Eme Neme Yauware, Timika.
Ia mengakui tertarik dengan tarung derajat sejak masih kelas dua SMA karena diajak temannya. Ia kemudian bergabung dan kini mewakili Bali di PON XX.
“Pertama kali saya ikut Porjar kabupaten di kelas 52-55 Kg setelah itu ikut Porprov Bali dan pra PON. Jadi ini merupakan kali pertama ikut pon XX. Pertama wakili kabupaten di Porjar masih SMA. Yang beprestasi itu pas Porprov Bali. Saat itu saya senang sekali karena pertama kai ikut kejuaran,” ungkapnya.
Ia mengatakan, bisa lanjut ke babak selanjutnya karena sudah ditempa oleh pelatih untuk kesiapan fisik dan teknik. Selain itu, kekuatan doa juga menjadi kekuatan baginya.
“Saya akan evaluasi hasi tanding saya untuk perbaikan karena tadi memang agak sport jantung juga dan ada sedikit kesalahan,” ujarnya dengan senyum usai mengalahkan atlet asal Aceh, Nanda Silvia.
Dirinya berharap, dapat tampil lebih maksimal karena lawan selanjutnya yang akan dihadapi adalah tuan rumah PON XX Papua.
“Untuk kontingen Bali semoga semua yang mewakili tiap kelas dapat hasil maksimal agar latihan kita tidak sia-sia selama dua tahun ini,”katanya.
Pada babak kedua Sabtu (9/10) kemarin di Venue Eme Neme Yauware, enam atlet puteri bertanding di kelas petarung sementara lima kontingen bertanding di seni gerak ranger putri.
Berikut nama-nama pemenang kelas tarung puteri di hari kedua PON XX Cabor Tarung Derajat, Sabtu (9/10) :
– Kelas Putri 54,1-58 kg dimenangkan oleh Vebi Sesmita Husna Sumbar (Merah) mengalahkan Vinda Destyanasari asal Jateng (Hitam) dengan score 2-1.
– Selanjutnya di kelas yang sama, Suryati dari NTB (Merah) menang atas Ria Dami Ulfa atlet DKI Jakarta (Hitam) dengan score 3-0.
– Di kelas puteri 58,1-62 kg, Ni Made Yogi Astrini Bali (Hitam) mengalahkan Nanda Silvia Aceh (Merah) dengan score 2-1
– Selanjutnya di kelas yang sama, Aulia Nurdini asal Jatim (Hitam) menang atas Neny Indriani dari Jambi (Merah) dengan score 0-3.
– Di Kelas Putri 62,1-66 kg Darlin Asso dari Papua (Merah) menang atas Ade Novya asal Kaltim (Hitam) dengan score 2-1.
– Selanjutnya Julyana Dewi Amelia NTB (Merah) meraih kemenangan usai mengalahkan Asria Hoirunnisya Jambi (Hitam) dengan score 3-0.
Selain kelas tarung, ada juga kelas seni gerak ranger puteri yang diikuti oleh :
– Risnomia Ainam, Welly ZM Wally & Katherina A.D (Papua)
– Putri Desiyanti, Ridha Fauziah & Eriska Agustina (Jabar)
– Teta Arum Darandi, Ella Marlisa & Rika Handayani (Aceh)
– Rini Asriani, Gita Mawarni & Yuyun Yuliani (Sulsel)
– Hervina Nur Rahmadhani, Esatarya Wulan Fitrihanny Iswara & Febri Nadya Fitriani.
Editor | TIM
Komentar