TIMIKA | PAPUA TIMES- DKI Jakarta berbesar hati menerima kenyataan karena target di Cabor Aeromodeling PON XX Papua 2021 tidak tercapai.
Asisten Pelatih Aeromodelling DKI Jakarta, Prabudi mengatakan perolehan medali yang diraih tidak sesuai dengan target atau yang diharapkan.
“Kita berangkat ke Papua memiliki target tiga medali emas, 1 perak dan dua perunggu. Namun tidak masalah bagi kami karena ini merupakan pertandingan, dan kita akan coba lagi di PON berikutnya sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” katanya.
Sayangnya hingga laga usai, DKI hanya mempu mengumpulkan satu medali emas, dua medali perak, dan tiga medali perunggu. Hasil yang dicapai menurutnya tidak lantas mematahkan semangat timnya.
Ia mengatakan, perolehan satu emas disumbangkan oleh Exel pada pertandingan drone, dan Ezra mendapat perak. “Karena mereka berdua yang merebutkan emas pada saat itu (pertandingan drone),” ujarnya.
Diperlombaan lainnya, F3J FAI dan F3J INA F2D, atlet Widodo Agung Suseno yang merupakan pilot dua kali tabrak di atas udara pada round satu dan dua.
“Yah untuk F2D ini kami sudah tidak lolos karena F2D ini sistemnya knok out. Jadi kita dari DKI Jakarta sudah pasti tidak ada yang masuk pada perlombaan kali ini,” ucapnya.
Ia berkata, perlombaan F2D dimana pesawat yang digunakan oleh pilot Widodo Agung Suseno ini dibeli dari Negara Ukraina.
Sementara peraturan yang lebih ditekankan di jenis lomba F2D ini bebas. Jika tabrakan antara pesawat di atas udara itu tidak jadi masalah karena sistim permainan bebas.
“Jadi menurut pandangan saya kompetisi F2D ini berlaga di arena bebas karena tidak ada peraturan tetapi justru kecelakaan itu ada pada pergerakan tubuh pilot sendiri,” jelasnya.
Terakhir ia menyampaikan terimakasih untuk pemerintah dan masyarakat Papua karena telah menyelenggarakan PON XX yang saat ini berlangsung aman.
“Walaupun hasil yang kami capai tidak sesuai target namun kami tetap semangat dan kita akan tanding lagi di PON XXI Aceh,” pungkasnya.
Editor | TIM
Komentar