JAYAPURA (PTIMES)– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua memastikan peresmian stadion Lukas Enembe (LE) pada tanggal 20 Otober 2020 bakal dimeriahkan dengan aksi atlet Terjung Payung Papua. Penerjun Papua diterbangkan dari Bandara Sentani Jayapura dan kemudian terjun dan mendarat di tengah-tengah Stadion .
“Kita sudah siapkan atlet penerjun kita dan nanti mereka akan memeriahkan acara peresmian perubahan nama Stadion Papua Bangkit menjadi Lukas Enembe, 20 Oktober 2020 mendatang,” terang Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya,SP.M.Si di Jayapura, Selasa (6/10/2020).
Selain aksi terjun payung, KONI Papua juga sedang menggodok pertandingan persahabatan antara tim sepakbola PON Papua dengan Persipura Jayapura.“Hanya saja untuk pertandingan eksebisi ini masih menunggu kesediaan dari tim Persipura yang saat ini masih berada di luar Papua”.
“Yang pasti kami sudah menyurati manajemen Persipura dan harapannya mereka bersedia. Sebab dengan begitu, paling tidak bisa memacu semangat atlet tim sepakbola PON Papua melalui pertandingan persahabatan itu,” ucapnya.
Kenius mengatakan dalam kegiatan peresmian, ia akan melaporkan kesiapan atlet Papua untuk berlaga di PON XX 2021. Dimana ada target tim Papua yang akan disampaikan dalam kegiatan itu. Oleh karenanya, dia meminta seluruh atlet Papua untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan peresmian nanti.
“Bahkan semua ofisial juga harus hadir. Tapi tentu saya minta harus jaga protokoler kesehatan. Agar tidak terpapar virus corona,” imbaunya.
Pada 20 Oktober 2020 mendatang, Stadion Papua Bangkit akan resmi berganti nama menjadi Lukas Enembe. Stadion yang terletak di Kampung Harapan, Kelurahan Nolokla, Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura itu dibangun dengan biaya APBD Provinsi Papua senilai Rp1,3 Triliun.
Daya tampung stadion ini mencapai 40.263 orang dengan total area 13,7 hektare dan luas 71.697 meter persegi.
Peresmian stadion LE dirangkaikan dengan peresmian venue PON XX, kemudian perubahan nama Bandara Sentani Jayapura menjadi Theys H. Eluay, serta pengumuman data OAP.
Editor: ERWIN RIQUEN
Komentar