Lukas Enembe Tunjuk BMD Jadi Plt Sekretaris Partai Demokrat Papua

JAYAPURA (PTIMES) – Teka-teki siapa yang bakal menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Demokrat Papua terjawab sudah.

Tepat di hari peringatan HUT Demokrat ke-19, Rabu (09/9//2020), Lukas Enembe,S.IP.MH selaku Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Papua resmi menunjuk Boy Markus Dawir (BMD) menggantikan Carolus Bolly yang kini menduduki jabatan strategis di DPP Partai Demokrat.

“Saya putuskan sekarang Boy Markus Dawir menjadi sekretaris. Beliau layak mendapatkan jabatan itu.Sebab Daerah Pemilihan (Dapil) pak Boy meraih dua kursi pada pemilihan legislatif lalu. Sementara Dapil lain hanya satu kursi,” terang Enembe.

Ia pun berharap semua pihak dapat mendukung penunjukkan BMD sebagai sekretaris, serta bahu membahu membawa partai Demokrat menuju kemenangan dalam sejumlah pemilihan kepala daerah serta agenda lainnya.

Enembe memastikan di masa mendatang tak ada lagi penunjukkan jabatan Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD Demokrat Papua, semasa dirinya memimpin partai berlambang “mercy” tersebut. Kendati demikian, ia masih akan mempercayakan pengurus harian untuk mempersiapkan tahapan Musyawarah Daerah Luar biasa (Musdalub) guna menentukan Ketua DPD Demokrat Papua yang baru di 2021 mendatang.

“Apa artinya, untuk pemilihan ketua DPD Demokrat Papua yang baru pada Musdalub nanti, dapat disiapkan dari sekarang. Siapkan yang terbaik untuk diusulkan pada Musdalub supaya kita bersatu dan tidak ada lagi pengkotak-kotakkan. Jangan
saling menjatuhkan dan saya minta semua kader harus bersatu,”tegas Lukas Enembe.

Dia berpesan kepada kader demokrat yang berniat maju dalam Pilkada Papua, agar bekerja keras mempersiapkan sumber daya serta membuka komunikasi untuk berkoalisi dengan partai lain di tingkat pusat maupun daerah.

“Yang pasti jangan bawa nafsu kalau mau jadi kepala daerah. Jangan terbawa nafsu seperti seperti di Kabupaten Keerom, dimana rekomendasi dari Partai Demokrat pusat sudah ada untuk kader kita, tetapi tidak ada koalisi dari partai lain,” sesalnya.

Editor : ERWIN RIQUEN

Komentar