MERAUKE | PAPUA TIMES Bupati Merauke, Romanus Mbaraka menegaskan kepada seluruh warga Merauke dan Papua Selatan untuk tidak membunuh sesama manusia.
Ungkapan ini disampaikannya pasca kejadian penikaman di depan Kantor LPP RRI Merauke belum lama ini dan maraknya kasus pembunuhan di wilayah Merauke dengan berbagai alasan yang melatarbelakangi terjadinya perbuatan keji itu.
“Saya ingatkan kepada seluruh orang Merauke, jangan potong orang, jangan tikam orang. Negeri ini penuh damai dan cinta kasih, hidup dengan saling menghargai satu sama lain,” ucap Romanus pada malam puncak HUT ke 78 RI saat membuka kegiatan Dentuman Kandara Tanah Malind Merajut Merah Putih Merauke-Sabang di Monumen Kapsul Waktu.
Dikatakan, setiap orang baik orang asli maupun pendatang yang tinggal di atas tanah Malind, harus pertahankan esensi Malind Anim yaitu Izakod Bekai Izakod Kai; Satu Hati Satu Tujuan. Secara luas, makna dari semboyan tersebut adalah cinta tidak mengenal batas dan kasih menuntun perbedaan.
“Mari pertahankan ini. Kita akan menjadi keluarga besar Indonesia yang kuat. 78 tahun kemerdekaan RI menunjukan kedewasaan dan kematangan dalam merajut persatuan dan kesatuan terlebih keseriusan untuk memacu pertumbuhan pembangunan di semua daerah menuju kesejahteraan keluarga.”
Romanus menyebut, bahwa dari pemimpin ke pemimpin menunjukan pertumbuhan yang baik di Kabupaten Merauke. Untuk itu butuh kerjasama dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dengan menjaga keamanan dan kedamaian daerah, salah satunya tidak melakukan pembunuhan atau tidak melakukan perbuatan sadis terhadap sesama teman, keluarga atau orang lain.
EDitor | RUDIS
Komentar