Pemprov Papua Tengah Terapkan Fingerprint

NABIRE | PAPUA TIMES- Pemerintah Provinsi Papua Tengah memberlakukan system Fingerprint (sidik jari) untuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), hal itu dilakukan guna meningkatkan kedisiplinan pegawai.

Sekda Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, SSTP., MM mengungkapkan terima kasih kepada Dinas Kominfo yang telah memasang alat fingerprint yang merupakan teknologi biometrik yang berfungsi merekam pola sidik jari yang kemudian pola tersebut disimpan untuk digunakan untuk kebutuhan identifikasi para pegawai.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

“Alat fingerprintnya saat ini sudah terpasang, sehingga hari ini masing-masing SKPD diharapkan membantu tim untuk melakukan pengimputan data ke dalam system berbasis digital,” ungkap Anwar Harun Damanik kepada seluruh pegawai ASN saat menjadi inspektur upacara apel pagi dilingkungan Pemprov Papua Tengah, Senin (21/8/2023).

Anwar menegaskan kedepan fingerprint ini diberlakukan guna meningkatkan kedisiplinan para pegawai di lingkungan Pemprov Papua Tengah. Selain itu absensi digital ini juga akan menentukan besaran tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

“Selama ini kita masih menggunakan sistem absensi manual, sehingga penghasilan TPP pegawai yang rajin dan yang malas jumlah sama. Nah mulai bulan depan, pembayaran TPP akan berbasis dari hasil absen mesin digital,” katanya.

“Jadi bulan depan akan ada yang menerima TPP penuh, ada yang setengah bahkan bisa ada pegawai yang tidak menerima TPP, jadi tergantung dari kedisiplinan para pegawai. Disamping itu apabila ada ASN yang tidak hadir berturut-turut atau melakukan pelanggaran BPPKAD akan mendisiplinkannya,” tegasnya.

Anwar Damanik berharap agar seluruh ASN di masing-masing SKPD untuk merawat mesin fingerprint ini. Ia mengingatkan bahwa mesin absensi digital ini merupakan milik asset, sehingga apabila ada yang merusaknya akan mendapatkan konsekuensi.

“Jangan sampai ada yang merusak alat absensi digital ini. Apakah itu dari staf atau pegawai di level ekselon IV,III dan II. Melalui alat inilah dasar kita untuk membayarkan TPP dan tentu selanjutnya TPP juga akan dihitung dari kinerja,” lugasnya.

Anwar Damanik berharap agar seluruh pegawai ASN kedepannya lebih displin lagi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. “Ketika kita memilih menjadi ASN, maka sejak hari itu kita adalah pelayan masyarakat,” ucapnya.

Editor | TIM