MERAUKE | Garuda Indonesia dijadwalkan meningkatkan frekuensi penerbangan rute Merauke-Jakarta setiap hari mulai awal Juli 2025. Sebelumnya, meskapai plat merah itu melayani rute tersebut, seminggu tiga kali.
Perubahan ini disepakati dalam pertemuan antara Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo dengan pihak maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang diwakili General Manager Garuda Station Merauke, Miftahul Azhar, dan Anggraeni Saputri, Sales Manager Station Merauke, Selasa 24 Juni 202.
Gubernur Safanpo mengapresiasi komitmen Garuda atas pelayanan penerbangan yang semakin baik. Kesepakatan ini merupakan upaya berkelanjutan dari Pemerintah Provinsi Papua Selatan menddorong kelancaran akses transportasi udara melayani masyarakata di Papua Selatan.
Harga tiket rute tersebut juga semakin kompetitif dengan penerbangan lainnya. Harganya berkisar 4,7 juta yang dapat diakses melalui platform Agen Perjalanan Online.
Garuda Dapat Dukungan Dana Rp6,6 Trilliun
Sementara itu, PT Danantara Asset Management (Persero) secara resmi mengumumkan langkah akseleratif dalam pengelolaan portofolio strategis guna mendukung transformasi komprehensif maskapai nasional tersebut.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari proses restrukturisasi yang telah dijalankan Garuda Indonesia di 2022, sekaligus menandai dimulainya fase baru transformasi Garuda Indonesia untuk menjadi maskapai yang sehat, kompetitif, dan berkelas dunia.
Dukungan transformasi komprehensif ini mencakup optimalisasi bisnis, pendanaan jangka panjang, serta pendampingan menyeluruh berbasis tata kelola dan restrukturisasi penyehatan kinerja.
Melalui kolaborasi ini, Danantara Indonesia akan memberikan dukungan awal berupa pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai Rp6.650.505.000.000 (atau setara dengan USD405.000.000) untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO), yang merupakan bagian dari total dukungan pendanaan bernilai sekitar USD 1 miliar.
Hal tersebut dilakukan guna menjaga keberlangsungan operasional dan kualitas layanan Garuda Indonesia dan Citilink, bersamaan dengan persiapan fondasi transformasi jangka panjang oleh Danantara Indonesia dan Garuda Indonesia Group, yang diharapkan memberikan dampak positif terhadap pemulihan kinerja, kepercayaan pasar, dan daya saing Garuda Indonesia secara menyeluruh termasuk melalui integrasi teknologi untuk mendorong efisiensi dan produktivitas operasional.
Adapun kolaborasi fase awal ini difokuskan pada perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, baik untuk Garuda Indonesia sebagai full service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carrier (LCC).
Selanjutnya, dukungan pembiayaan tersebut akan diikuti oleh berbagai langkah yang berfokus pada optimalisasi kinerja operasional dan keuangan guna mendukung transformasi bisnis jangka panjang menjadi maskapai penerbangan yang berkelanjutan.
Dony Oskaria, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan wujud dari pendekatan baru dalam restrukturisasi dan transformasi persero di bawah pengelolaan Danantara Indonesia.
“Garuda Indonesia bukan sekadar entitas bisnis, tetapi merupakan simbol kedaulatan udara dan kebanggaan nasional. Penyaluran dana ini adalah bentuk nyata dari mandat transformasi yang kami emban, dengan pendekatan yang profesional, terukur, dan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik,”ungkap Donny dalam keterangan resminya.
Wamildan Tsani, Direktur Utama Garuda Indonesia, memaparkan bahwa kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam proses transformasi Garuda Indonesia.
Ia juga menjelaskan dengan dukungan Danantara Indonesia, Garuda Indonesia memproyeksikan penguatan kapabilitas operasional melalui optimalisasi bisnis dan kinerja, sehingga dapat mengokohkan posisi Garuda Indonesia sebagai maskapai kelas dunia.
”Kami meyakini bahwa keberhasilan penyehatan kinerja tidak hanya bergantung pada dukungan finansial semata, namun juga pada komitmen perusahaan yang didukung oleh berbagai pihak untuk menata ulang strategi operasional dan bisnis secara menyeluruh,”tandasnya.
Editor | RUDIS | PAPUA GROUP
Komentar