BPS: Ekspor Papua Naik 42,60 Persen

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor Provinsi Papua pada bulan September 2022 mengalami kenaikan senilai US$783,27 juta atau naik 42,60 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai US$549,26 juta.

Pangsa pasar Ekspor Papua terbesar di Asia US$621,55 juta meliputi Jepang, Korea Selatan, Filipina, Malaysia dan China. Sedangkan Eropa sebesar US$161,56 juta dengan negara tujuan Bulgaria.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Sedangkan nilai impor Papua tercatat sebesar US$61,20 juta atau naik 108,58 persen dibanding Agustus 2022. Impor berasal dari Jerman,Malaysia, Singapura, Australia, Filipina dan Turki.

Kepala BPS Papua, Adriana Helena Carolina mengatakan nilai ekspor Papua pada September 2022 merupakan yang tertinggi selama tiga tahun terakhir.

“Ini mencatatkan rekor untuk tiga tahun terakhir. Dimana pada september 2022 nilai ekspor Papua lebih tinggi dibanding september pada 2020 dan 2021,” ungkap Adriana didampingi Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Akhmad Fauzi, Senin (17/10/2022) di Jayapura.

Akhmad menjelaskan, ekspor Papua pada September 2022 US$783,27 juta atau naik sebesar 42,60 Persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai US$549,26 juta.

“Sehingga jika dilihat dari jenisnya, ekspor Papua pada bulan ini hanya berupa ekspor non migas. Dimana ekspor terbesar masih berasal dari pelabuhan Amamapare Timika, yaitu senilai US$779,77 atau sebesar 98,66 persen dari total ekspor Papua,” ucap Akhmad.

Secara kumulatif total ekspor Papua pada Januari hingga September 2022 adalah senilai US$4.877,80 juta atau meningkat 57,74 persen dibandingkan total ekspor Januari hingga September 2021 yang senilai US$3.092,28 juta.

Sementara untuk nilai ekspor golongan bijih logam, terak dan abu (HS26) pada September 2022 tercatat senilai US$779,77 atau naik sebesar 44,06 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang senilai US$541,29 juta. Lalu untuk ekspor golongan kayu dan barang dari kayu (HS44) senilai US$3,21 juta.

Ekspor golongan ikan dan hewan air lainnya (HS03), tambah dia, senilai US$0,13 juta yang dikirim langsung melalui bandara Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak. “Sedangkan bidang ekspor non migas lainnya pada bulan ini senilai US$0,6 juta” terangnya.

Editor | TIM