KEEROM | PAPUA TIMES- Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Keerom, Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, SE.MM, menginstruksikan kepala distrik dan staf Distrik Arso Timur segera kembali berkantor dan membuka pelayanan kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Dia berharap para pimpinan dan staf yang ditugaskan di kantor tersebut, membuka kembali pelayanan pada minggu berjalan ini.
“Kita harus memfungsikan kembali kantor distrik, teman-teman yang ada di sana (Kantor Distrik Arso Timur) kita akan panggil rapat dan menyelesaikan permasalahan ini di kantor bupati,” terang Ridwan, Minggu (11/10/2020) kepada pers, usai inspeksi mendadak (Sidak) ke Kantor Distrik Arso Timur.
Sidak tersebut dilakukan karena sehari sebelumnya muncul pemberitaan bahwa kantor pemerintahan tersebut tidak pernah digunakan selama dua tahun terakhir.
Ridwan pada kesempatan itu sempat kaget, sebab 23 bangunan yang terdiri dari 1 kantor distrik, 1 aula, 1 rumah dinas kepala distrik dan 20 rumah pegawai, kosong dan sama sekali tak berpenghuni.
“Memang cukup di makmlumi ya, sebab lokasi Kantor Distrik Arso Timur cukup jauh dan akses jalannya belum beraspal”.
“Kemudian fasilitas penunjang di tempat tersebut belum cukup pantas untuk ditinggali. Karena tidak ada air bersihnya. Belum lagi jangkauan masyarakat ke situ juga jauh. Namun apa pun itu pelayanan pemerintahan wajib kembali berjalan,” tegas ia.
Ridwan pada kesempatan itu mengapresiasi media massa yang telah mengungkapkan fakta tersebut ke publik. Sehingga ia bisa segera melakukan evaluasi untuk memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Kabupaten Keerom, Blasius Waluyo Sejati, SE.MM, membantah bila Kantor Distrik Arso Timur sudah tidak ditempati selama dua tahun.
Ia katakan kekosongan pelayanan di kantor tersebut baru terjadi selama 8 bulan atau semenjak terjadinya pandemi covid-19.
Selain melakukan Sidak ke Kantor Distrik Arso Timur, Pjs. Bupati Keerom, Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun,SE.MM, juga mengunjungi Puskesmas Pitewi, Puskesmas Wyam dan Kantor Distrik Mannem.
Editor | ERWIN RIQUEN
Komentar