JAYAPURA | PAPUA TIMES– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Senin siang (12/10/2020) menggelar Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Tenaga Masseure di Aula Wisma Atlet Jayapura.
Sebanyak 54 pelatih, asisten pelatih dan ofisial dari 37 Cabang Olahraga (Cabor) PON XX mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan terkait penanganan pertama terhadap cidera atlet tersebut, dibuka oleh Wakil Sekretaris KONI II Papua, Drs.Daud Ngabalin,M.Si
“Pelatihan ini kita lakukan karena salah satu aspek paling penting dan sangat mendukung dalam sukses perlombaan di semua Cabor adalah masseure,” terang Daud, disela-sela kegiatan itu.
Wakil Ketua II Puslatprov Papua, Letkol Inf Asep Supriyanto mengapresiasi kegiatan tersebut. Keberadaan tenaga masseure sangat penting untuk menunjang dan membantu para pelatih serta asisten pelatih, ketika para atletnya mengalami cidera dalam latihan.
“Sekali lagi saya katakan, kegiatan ini sangat diperlukan sekali. Sebab tenaga masseure ini di Papua hanya beberapa orang saja, sementara seluruh cabor sangat membutuhkan tenaganya”.
“Makanya dari KONI dan Puslatprov mengambil kegiatan ini, khususnya kepada setiap asisten pelatih. Sebab kita tidak bisa merekrut seorang masseure untuk masing-masing cabor. Sebab akan membutuhkan dana yang besar. Sehingga yang ada ini dilatih agar bisa merangkap,” tambah ia.
Ketua Panitia Pelaksana Tery Wanane katakan, pelatiah digelar selama empat hari. Pematerinya dari KONI Pusat dan dua tenaga ahli Masseure yang saat ini menangani tim Pelatnas.
Tujuan pelatihan ini, lanjut Terry, untuk memberikan pemahaman kepada para pelatih dan asisten pelatih tentang penanganan awal bagi atlet yang cidera.
“Supaya nanti ketika ada terjadi cidera awal sudah bisa ditangani pelatih, asisten pelatih dan ofisial. Kecuali untuk yang berat akan ditangani oleh tim masseure serta tim kesehatan,”tandasnya.
Editor | ERWIN RIQUEN
Komentar