Bupati Yapen Siap Pulangkan Warganya

JAYAPURA (PTIMES)- Ratusan masyarakat Kabupaten Kepulauan Yapen masih tertahan di Jayapura. Hingga Kamis, (25/6/2020), terdapat kurang lebih 200-an warga Yapen belum diberangkatkan ke Serui dikarenakan terbatasnya dayang muat penumpang kapal perintis yang melayani rute Biak, Supiori, Waropen dan Kepulauan Yapen.

Ketua IKPS Bersama Masyarakat Distrik Poom Menunggu Kepastian Keberangkatan di Pelabuhan Jayapura.

Ketua Ikan Keluarga Poom Serewen (IKPS) Provinsi Papua, Verinandus Airi,S.IP kepada pers mengatakan sebanyak 71 masyarakat dari Yapen Barat Utara hingga saat ini belum diberangkatkan dan sementara tinggal di Kota Jayapura dan sekitarnya.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

“Ada sekitar 71 masyarakat kita belum diberangkatkan. Mereka berasal dari Distrik Poom kampung Poom I, kampung Poom II, kampung Humbehawai, kampung Serewen, kampung Rarisi dan kampung Makiroang. Mereka belum berangkat akibat terbatasnya jadwal pelayaran dan daya angkut penumpang.”ungkap Airi.

Menurutnya, dengan terbatasnya daya muat penumpang kapal perintis, maka IKPS telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen untuk mencari solusi guna memulangkah warga Yapen Barat Utara yang masih tertahan di Jayapura.

“Kami sudah menghubungi Bupati Kepulauan Yapen langsung dan kaka Bupati siap memulangkan masyarakat kita. Kaka Bupati sedang berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Yapen dan diharapkan dalam seminggu kedepan ada alternatif untuk pemulangan masyarakat Distrik Poom,”ujarnya.

Penumpang KM Sabuk Nusantara 100 yang berangkat malam ini Diwajibkan Mengikuti Pemeriksaan Kesehatan.

Kata Airi, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen akan memulangkan masyarakatnya di Jayapura secara bertahap dengan jumlah terbatas. Langkah ini diambil dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Pemerintah Yapen menerapkan protokol kesehatan secara ketat dikarenakan 150 warga Yapen yang berangkat tahap pertama menggunakan kapal Pelni KM Dobonsolo dua pekan lalu, 76 diantaranya setelah Rapid Test dinyatakan reaktif. Setelah dilakukan pemeriksaan SWAB, 4 orang dinyatakan positif.

Dia menambahkan bahwa sebagian besar warga Yapen yang datang ke Jayapura untuk urusan pendidikan, kesehatan serta urusan keluarga. Mereka tidak bisa pulang seiring dengan pemberlakuan pembatasan layanan transportasi laut dan pesawat terbang.

“Sebagian warga kita ke Jayapura dengan tujuan wisuda anak-anaknya di sejumlah universitas. Ada juga urusan kesehatan dan urusan kekeluargaan. Mereka datang ke Jayapura, Sentani dan Keerom sekitarnya.

Jumlah masyarakat Kepulauan Yapen yang balik ke daerahnya sebanyak kurang lebih 500 lebih orang. 150 orang telah dipulangkan via KM Dobonsolo dan Kamis malam (25/6/2020) sebanyak 100 orang diberangkatkan menggunakan KM Sabuk Nusantara 100.

“Kamis ini, ada 100 masyarakat Yapen yang dijadwalkan ikut kapal KM Sabuk Nusantara 100 bersama-sama dengan masyarakat Saireri dari Biak, Supiori dan Waropen,”tandas Airi.

Editor: HANS BISAY / AZIS MATDOAN