JAYAPURA (PTIMES)- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat nilai ekspor Provinsi Papua pada bulan Maret 2020 senilai US$84,36 juta atau meningkat sebesar 877,13 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai US$8,63 juta.
Kepala BPS Papua, Drs. Simon Sapary,M.Sc menjelaskan dari jenisnya, ekspor Papua pada bulan ini hanya berupa ekspor nonmigas senilai US$84,36 juta. Ekspor bijih tembaga dan konsentrat (HS26) pada Maret 2020 senilai US$76,28 juta, Ekspor kayu dan barang dari kayu senilai US$7,97 juta, ekspor golongan ikan dan hewan air (HS03) senilai US$0,01 juta dan ekspor Nonmigas Lainnya senilai US$0,1 juta.
Ekspor ke enam negara utama pada Maret 2020 tercatat senilai US$19,28 juta atau meningkat sebesar 181,64 persen dibanding Februari 2020. Ekspor ke negara lainnya pada Maret 2020 yang senilai US$65,07 juta juga mengalami peningkatan sebesar 3.543,33 persen dibanding Februari 2020 yang sebesar US$1,79 juta.
Dijelaskan, negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Bulgaria dengan nilai ekspor US$39,33 juta, dimana komoditi yang diekspor berupa bijih tembaga dan konsentrat (HS26). Sementara itu, tidak terdapat ekspor ke negara tetangga Papua Nugini pada Maret 2020.
“Hal ini terkait dengan penutupan aktifitas lintas batas negara baik dari Indonesia ke Papua New Guinea (PNG) maupun sebaliknya pada Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang terletak di Kota Jayapura, Provinsi Papua sejak 31 Januari 2020,”jelas Sapary.
Enam negara yang menjadi negara tujuan ekspor Papua adalah Sapnyol,Jepang, Filipina Korea Selatan, India dan Tiongkok. Ekspor ke enam negara utama memberikan andil 25,88 persen terhadap total ekspor Papua pada Januari-Maret 2020.
Menurut Sapari, ekspor terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai US$76,38 juta atau 90,54 persen dari total ekspor Papua. Barang ekspor dari Provinsi Papua ini dimuat di pelabuhan se-Provinsi Papua sebesar US$84,36 juta. Sedangkan sisanya sebesar US$10,75 juta dimuat di Pelabuhan Tanjung Perak dan sebesar US$0,01 juta dimuat di Bandara Soekarno Hatta.
Sementara itu, impor Papua pada Maret 2020 tercatat senilai US$12,82 juta atau menurun 30,52 persen bila dibandingkan dengan impor pada Februari 2020 yang senilai US$18,45 juta. Impor 10 golongan nonmigas utama pada Maret 2020 tercatat senilai US$10,62 juta atau meningkat 43,03 persen bila dibandingkan Februari 2020 yang sebesar US$7,43 juta.
Impor dari tujuh negara utama pada Maret 2020 tercatat sebesar US$11,66 juta atau menurun 31,1 persen dibanding Februari 2020. Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Maret 2020 adalah Australia senilai US$10,97 juta (85,58 persen), Malaysia dengan impor senilai US$1,12 juta (8,76 persen), dan Amerika Serikat senilai US$0,64 juta (4,98 persen).
Editor: HANS BISAY
Komentar