Uskup: Pemilu 2024, Pilih Pemimpin yang Berintegritas

MERAUKE | PAPUA TIMES- Uskup Keuskupan Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC mengingatkan umat katolik di Provinsi Papua Selatan cerdas dalam memilih calon pemimpin pada Pemilihan Umum (Pemilu) Februari 2024 nanti.

Uskup Mandagi mengatakan, jelang Pemilu Februari 2024, eskalasi politik mulai terasa sehingga umat diharapkan mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti pesta demokrasi tersebut dengan damai.

“Kita rakyat akan memilih pemimpin-pemimpin kita. Ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan bagaimana kita memilih calon pemimpin yang baik, pertama pilihlah calon-calon yang berintegritas. Jangan hebat diluar tapi heboh didalam, hebat diluar tapi didalam keluarga hancur-hancuran itu omong kosong. Calon-calon begitu jangan dipilih apa lagi suap menyuap,” warning Uskup Mandagi saat hadir sebagai narasumber dalam dialog interaktif yang digelar RRI Merauke,Selasa.

Selain intergritas, lanjut Uskup Mandagi, pilihlah calon pemimpin yang menghormati dan menyanyangi rakyat. Menjujung tinggi nilai-nilai kemanusian dan konsen terhadap masyarakat kecil, kurang mampu dan termarginalkan.

“Pemimpin jangan sampai memperkaya diri sendiri. Pemimpin yang baik harus menghormati kemanusiaan dan menjunjung tinggi kebhinekaan dari berbagai macam suku, agama, budaya dan ras,”ujarnya.

“Ini beberapa kriteria supaya menjadi perhatian agar dapat memilih calon pemimpin yang benar dan baik, jangan salah pilih. Jangan karena gambar-gambar bagus dipinggir jalan padahal sebenarnya jelek hanya karena mau tampil,” ucapnya.

Mgr. Petrus Mandagi mengingatkan para calon pemimpin dan wakil rakyat yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024 untuk tidak melakukan praktek politik uang (Money Politic) karena melanggar aturan.

“Berkontestasilah secara sehat, jangan suap-suap, jangan bagi-bagi uang, jadi bagi umat katolik yang maju pada pemilu 2024 agar mencalonkan diri secara sehat dan bagus serta banyak berdoa karena yang menentukan adalah Tuhan Allah bukan anda sendiri dan tidak saling merendahkan di antara peserta pemilu itu tidak benar,” tegasnya.

Pewarta | RUDIS



Komentar