JAYAPURA | PAPUA TIMES- Usulan anggota Komisi X DPR-RI agar 10 Cabor yang dicoret dari PON XX Papua agar bisa dipertandingkan di Sumatera Selatan (Sumsel) ditolak sejumlah KONI di Indonesia. Wacana ini juga mendapat kecaman dari masyarakat olahraga. Salah satunya, atlet PON era 90-an, Fernando Fairyo.
Fernando menegaskan bahwa PON adalah agenda nasional yang tujuannya memperat persatuan dan kesatuan anak bangsa di Indonesia. Oleh karena itu, tidak layak dan tidak pantas, para wakil rakyat di DPR-RI merubah keputusan penyelenggaraan PON XX Papua seenak mereka.
“Anggota DPR-RI Stop bikin gerakan tambahan. PON XX hanya di Papua. Tuan rumah PON itu ada aturannya dan Papua menjadi tuan rumah melalui proses sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. DPR jangan merusakan aturan yang dibuatnya sendiri. Kita bangsa besar. DPR jangan menyakiti rakyat Papua dengan kepentingan kelompok di Jakarta dan Sumatera Selatan,”tegas mantan Kapten Persipura Jayapura itu kepada pers, Rabu malam (17/2/2021) di Jayapura.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memastikan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tetap dilaksanakan di Provinsi Papua. Dengan mempertandingkan 37 Cabang Olahraga (Cabor).
Dari Papua, Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya,SP.M.Si menolak usulan tersebut. Alasannya, PON XX tidak bisa diselenggarakan di dua tempat sekaligus, yakni di Provinsi Papua dan Provinsi Sumsel.
“Wacana itu jelas kami tolak. PON XX hanya digelar di Provinsi Papua,”tegas Kenius kepada pers, Rabu (12/2/2021) di Jayapura.
Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi mengatakan apabila 10 Cabor yang diusulkan anggota DPR dipertandingkan di Sumsel maka akan merubah kesepakatan aturan tuan rumah yang dulunya satu provinsi yakni Papua.
“Ini merupakan bagian agak sulit makanya dasarnya apakah mau Papua menerima jika 10 cabor itu juga digelar di provinsi lainnya,”ujarnya.
Menurut Suwandi, faktor lainnya menjadi pertimbangan seperti waktu gelaran yang semakin mepet yakni sekitar 7 bulan sedangkan venuenya tidak mudah untuk dibangun salah satunya Cabor Golf.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) KONI Pusat, Suwarno menyebutkan PON XX Papua hanya mempertandingkan 37 Cabor dengan 56 disiplin, 679 nomor, serta kuota atlet kurang lebih 6.442 orang.
Dia memastikan sangat sulit untuk ditambah Cabor PON XX. Pasalnya, pemerintah saat ini kesulitasn anggaran di tengah pandemi Covid-19. “KONI akan sulit mengirim atletnya bila ada penambahan Cabor, apalagi ditengan pandemic Covid-19 dan juga agenda olahraga di tanah air cukup padat,”tegas Suwarno.
Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR RI menyetujui dan mengusulkan 10 Cabor masing-masing Balap Sepeda, Bridge, Dansa, Gateball, Golf, Petanque, Ski Air, Soft Tenis, Tenis Meja dan Woodball untuk diselenggarakan di Sumsel sebagai bagian dari PON XX Papua.
Editor | HANS BISAY
Komentar