JAYAPURA (PTIMES)- Sebanyak 134 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari Kabupaten Tolikara, Universitas Cenderawasih, Universitas Musamus Merauke, dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Tanah Papua, mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III di Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kotaraja.
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) dan Pemerintah Kabupaten Tolikara Bekerjasama Dengan Badan Pengembangan Sumber Daya (BPSDM) Provinsi Papua dibuka secara resmi oleh Asisten I Setda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa, SH didampingi , Rektor Uncen Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST.MT, Kepala BPSDM Papua, Aryoko AF Rumaropen, SP,M.Eng dan perwakilan Kemendikbud, Selasa (17/2/2020) di Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat) Provinsi Papua Kotaraja Jayapura.
Asisten I Doren Wakerkwa dalam sambutannya mengatakan pelatihan dasar bagi CPNS yang berlangsung selama 3 bulan lebih mulai tanggal 18 Februari 2020 hingga 27 April 2020 itu merupakan momentum penting dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi CPNS. Agar nantinya dapat mengemban tugas pokok dan fungsinya dengan baik dan optimal.
“Hal ini sejalan dengan upaya membentuk sosok aparatur sipil negara yang professional. Kehadiran sebuah pelatihan dasar CPNS merupakan salah satu metode untuk menjembatani kesenjangan antara kemampuan riil aparatur dengan kompetensi jabatan,”ungkap Doren.
Pelatihan dasar CPNS ini merupakan salah satu agenda yang menjadi syarat utama bagi seorang CPNS untuk dapat memasuki jenjang sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu juga memiliki peranan penting dalam membentuk sosok aparatur pemerintah yang merupakan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat.
“Pegawai negeri sipil sebagai unsur utama mempunyai peranan yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,”katanya menambahkan peranan penting PNS diharapkan dalam sejumlah keputusan strategis, mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan.
Sementara itu Rektor Universitas Cendrawasih Dr.Ir.Apolo Safanpo,ST,MT, mengungkapkan diperlukan sosok PNS yang professional yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas dan jabatannya secara efektif dan efisien.
Apolo juga menambahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat.
“Mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Agar dapat membentuk sosok PNS profeional seperti tersebut perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan,”ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tolikara, Anton Warkawani,SE menambahkan pembentukkan CPNS dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, dimana praktik penyelengaran pelatihan yang pembelajarannya didominasi oleh ceramah sulit membentuk karakter yang kuat dan profesional.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi,Pelatihan terintegrasi ini untuk membangun integrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab.
Untuk itu diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja.
Editor: HANS B / ANDRE F
Komentar