JAYAPURA- Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II (KPB II) yang mengusung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lukas Enembe, SIP. MH dan Klemen Tinal, SE.MM atau akrab dikenal LUKMEN menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada Kepolisian Daerah Papua, terkhusus Polisi yang menjadi korban insiden pelemparan batu oleh massa usai kampanye perdana LUKMEN di Lapangan Theys, Sentani Kabupaten Jayapura, Kamis (01/03/2018).
“Kami tidak tahu penyebabnya apa, tapi insiden ini terjadi saat usai kampanye LUKMEN. Dan itu di luar kemampuan kami. Sehingga saya atas nama ketua tim kampanye LUKMEN dan Koalisi Papua Bangkit menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menimpa anggota kepolisian itu,” ujar Ketua Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II, DR. Yunus Wonda, SH.MH kepada pers di ruang VIP Bandara Sentani, Sabtu (03/03/2018) sore.
Aksi pelemparan yang terjadi di depan Hotel Berkat Hawai Sentani, Kabupaten Jayapura itu menyebabkan seorang anggota Polisi terluka dan kaca mobil patroli patwal Polres Jayapura pecah. Pelemparan ini berawal ketika aparat Kepolisian hendak membubarkan massa yang melakukan aksi pemalangan jalan, yang menyebabkan arus lalu lintas di ruas jalan Sentani-Abepura macet total.
Menurut Yunus yang juga adalah Ketua DPR Papua, pihaknya belum mengetahui penyebab insiden pelemparan ini. Oleh karena itu, ia berharap Kepolisian dapat segera menangkap pelakunya dan bisa memprosesnya secara hukum.
“Hal ini penting agar kami bisa tahu dan bisa melihat, apa benar yang melakukan pelemparan itu dari tim LUKMEN atau bukan. Tapi sekiranya memang pelakunya adalah massa simpatisan pendukung kami, maka sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang tidak mengenakkan ini. Kejadian ini di luar kendali kami karena terjadi di luar jam kampanye yang ditetapkan,”pintanya.
Belajar dari peristiwa ini, Yunus mengimbau kepada seluruh massa dan simpatisan pendukung LUKMEN agar selalu mengedepankan sikap saling menghormati, menghargai dan tidak melakukan hal-hal anarkis di luar aturan.
“Artinya tidak dengan cara anarkis lempar melempar, karena di situ dikhawatirkan akan membuat kita akan terjadi konflik dan gesekan. Seluruh tim, simpatisan dan massa mendukung LUKMEN di Tanah Papua, tidak boleh menggunakan cara-cara kekerasan apapun, harus banyak sabar sehingga tidak terjadi dampak yang tidak bagus. Semua yang mencintai LUKMEN harus bisa menahan diri,” pesannya.
Sementara itu, terkait pemberitaan di salah satu media massa cetak yang terkesan tak seimbang dan menimbulkan salah persepsi publik yang merugikan LUKMEN, Yunus juga meminta dengan tegas agar hal ini jadi pembelajaran bagi semua pekerja media massa di Papua agar dalam menjalankan tugas terkait pemberitaan kampanye harus proporsional, berimbang, dan tidak provokatif. Sebab pesan media massa memiliki dampak yang besar bagi konstelasi politik di arena Pilgub saat ini.
“Semua media, baik yang mendukung tim LUKMEN maupun tim JOSUA, kedepankan pemberitaan yang berimbang dan tentu asas praduga tak bersalah. Jika dalam pemberitaan perlu ada konfirmasi dari Tim Kampanye, kita di Tim LUKMEN siap menjawab wartawan 24 jam. Jadi jangan turunkan berita sepihak yang merugikan, yang dapat memicu salah persepsi bahkan konflik. Pilkada Papua ini harus kita jaga agar berjalan aman dan damai. Itu juga yang selalu ditekankan calon kita Lukas dan Klemen,” tegas Yunus. (Tim Humas LUKMEN)
Komentar