Pangdam Ajak GAMKI dan Gereja Wujudkan Damai di Papua

JAKARTA |PAPUA TIMES- Papua ibarat surga kecil yang turun ke bumi Indonesia. Ungkapan itu terbukti oleh berlimpahnya kekayaan sumber daya alam dan pemandangan yang mampu membuat semua orang yang berkunjung terkagum akan keindahan Bumi Cenderawasih.

Namun, terdapat banyak persoalan dan permasalahan yang tak kunjung selesai hingga saat ini. Pemerintahan Joko Widodo terus berupaya agar Papua menikmati kemajuan dan pembangunan yang terdapat di daerah lain. Tidak hanya pemerintah, jaringan masyarakat dan berbagai elemen harus bahu-membahu untuk menghadirkan pembangunan di Papua.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Hal ini diwujudkan dengan pertemuan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan bersama Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) serta Persekutuan Gereja -Gereja Indonesia GMKI (PGI) sebagai elemen keumatan.

Dalam pertemuan yang terselenggara di Graha Oikumene, Jakarta pada Senin, 18 September 2023itu, perwira tinggi yang berasal dari Kopassus tersebut menyampaikan materi terkait peran Kodam Cenderawasih mewujudkan Papua yang aman dan sejahtera dengan pendekatan Kristiani.

Izak menekankan, Kodam Cenderawasih berupaya untuk mengatasi masalah di Papua dengan pendekatan gereja.

“Pertumpahan darah di Papua harus segera dihentikan. Kami berharap gereja turut serta membantu TNI mewujudkan hal tekad itu,” tegas lulusan Akademi Militer 1990 ini.

Pangdam Cenderawasih juga mengajak GAMKI dan GMKI untuk membantu dan membawa damai di Papua. Bagaimanapun, Papua sampai saat ini tetap menjadi bagian dari NKRI merupakan rancangan dan kebaikan Tuhan meski banyak pihak yang menginginkan perpecahan terjadi.

Ia menjelaskan, tugas pokok Kodam adalah membina wilayah untuk terciptanya stabilitas dan pembangunan demi kehidupan masyarakat.

“Kami mengajak gereja, GAMKI, dan GMKI untuk menjalankan misi penggembalaan kepada umat dan melihat ke depan demi terwujudnya kedamaian di Papua. Semoga pertemuan ini bisa menjadi langkah awal kerjasama pelayanan di Tanah Papua,” ungkap Pangdam dalam keterangan siaran pers GAMKI.

Ketua Umum DPP GAMKI Sahat Philip Sinurat menyampaikan bahwa diskusi dengan Pangdam XVII/Cenderawasih merupakan langkah awal untuk kerjasama GAMKI dengan TNI agar terwujudnya hal baik di Tanah Papua.

“GAMKI tersebar di seluruh provinsi Indonesia termasuk di Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah. Bahkan DPD Papua Pegunungan akan mengadakan Konferda dalam waktu dekat,” ungkapnya.

Sahat juga menyampaikan komunikasi dengan Presiden Jokowi terkait Brigade Serba Guna (Brigsena), satuan tugas bentukan DPP GAMKI dan bahwa Presiden mendukung serta memberi arahan agar segera menghadap Panglima TNI untuk kerjasama dalam memberikan pelatihan dan wawasan kebangsaan.

“Program GAMKI untuk Papua berfokus menyediakan wadah pelatihan pemuda-pemudi asli Papua dengan nama Rumah Kemajuan agar dapat memanfaatkan jalur afirmasi mulai dari LPDP, TNI, Polri, dan lembaga lain,” urai Sahat.

Rencana tersebut sudah dimulai dengan diterimanya beasiswa Rp100 juta rupiah untuk kader GAMKI asli Papua yang nantinya mendapat pelatihan kewirausahaan. Selain itu, elatihan Lemhanas hasil dari MoU DPP GAMKI sebelumnya diharapkan dapat diselenggarakan untuk Papua di Merauke, Papua Selatan agar pemuda-pemudi Papua dapat berkiprah baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Terakhir, Ketum GAMKI meminta arahan untuk peran konkret yang dapat dilakukan GAMKI di Papua.

Pada kesempatan yang sama, Majelis Pertimbangan GAMKI Willem Wandik yang saat ini menjadi Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Papua juga menyampaikan pentingnya semangat sinergitas TNI dan GAMKI sebagai bentuk dukungan sesama anak bangsa bagi Papua.

“Kami berterima kasih atas kesediaan Mayjen TNI Izak Pangemanan hadir dan sebagai momen pertama kalinya TNI berada di Graha Oikumene yang merupakan ruang bersama dengan elemen keumatan di Indonesia,” kata Wandik.

Sebagai penutup kegiatan, Ketua Umum GAMKI Sahat Sinurat sekali lagi berterima kasih kepada Mayjen TNI Izak yang bersedia mendengar dan memberi waktu. Ia menggarisbawahi, GAMKI sebagai organisasi tentu tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang terdapat di Papua secara menyeluruh.

“Namun GAMKI menunjukkan komitmen dengan memulainya dari satu orang dengan memberi pelatihan dan kesempatan lain, sebagai langkah kecil agar anak Papua mendapatkan afirmasi sehingga menginspirasi banyak orang,” pungkasnya. Di akhir sambutannya, Sahat pun berharap GAMKI dapat segera menggelar acara berskala nasional di Papua.

Editor TIM