Terima Kasih PLN, Asrama Supiori Kembali Terang, Pemkab Supiori “Jangan Tidur”

JAYAPURA | PAPUA TIMES- Asrama mahasiswa Kabupaten Supiori, Papua, yang selama berbulan-bulan gelap, akhirnya Senin 4 September 2023 dapat terang kembali setelah tunggakan listriknya terbayarkan.

Asrama yang berada di Jayapura itu gelap gulita akibat tunggakan sebesar Rp35 Juta dari tahun 2021 untuk Asrama Putera dan Asrama Putera dari November 2022.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Atas inisiatif Senior Manajer Niaga dan Pemasaran PLN Papua dan Papua Barat, John Semuel Yarangga serta sejumlah pegawai PLN asal Biak dan Supiori yang melakukan penggalangan dana, akhirnya melunasi tunggakan asrama tersebut dan atas kebijakan pimpinan PLN, tepat jam 16.47 WIT lampu telah dinyalakan petugas PLN.

Mewakili orang tua wali mahasiswa-mahasiswi Kabupaten Supiori, Gustaf R.Kawer, Metusalak Infandi dan Jaklin Kafiar mengucapkan terima kasih kepada Senior Manajer Niaga dan PLN, Jhon Yarangga, Humas PLN, Fernando Fairyo dan Bendahara ibu Rahel beserta seluruh Pegawai PLN asal Biak-Supiori dan masyarakat Biak yang turut berkontribusi dalam menyumbang dana untuk menyelesaikan tunggakan listrik.

“Dengan listrik dinyalakan sangat bermanfaat untuk mahasiswa-mahasiswi di asrama dalam proses belajar. Kontribusi pimpinan dan pegawai PLN ini tentu sangat bermanfaat buat mahasiswa yang merupakan calon pemimpin masa depan baik untuk Supiori maupun Papua pada umumnya,”ungkap Kawer.

Kata Kawer, respon dan kontribusi dari pimpinan dan pegawai PLN asal Biak dan Supiori menjadi teladan bagi Bupati, Pejabat SKPD dan Pegawai di Kabupaten Supiori agar proaktif melayani masyarakat khususnya mahasiswa Supiori yang sedang mengenyam pendidikan di berbagai kota di Papua maupun luar Papua.

“Tunggakan asrama puteri yang sudah dari tahun 2021 dan putera dari tahun 2022 sudah di ketahui oleh Bupati, Pejabat SKPD dan Pegawai di Supiori namun tidak ada inisiatif untuk menyelesaikan tunggakan listrik. Padahal asrama ini merupakan aset Pemda yang seharusnya ada pos anggaran untuk operasional termasuk biaya listriknya,”ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Supiori, kata Kawer, harus lebih empati terhadap persoalan-persoalan mahasiswa karena mereka adalah calon pemimpin masa depan Supiori.

“Hari ini mereka pelajar mahasiswa,tetapi besok mereka adalah pemimpin Supiori. Kalau Pemda tidak memperhatikan masa depan putra-putri kita, maka sama saja dengan sedang menghambat atau mematikan calon pemimpin masa depan,”pungkasnya.

Editor | TIM