Papua Open: Pelari Sulawesi, Jatim dan NTB Tercepat

Timika (PTIMES) – Pelari-pelari asal Sulawesi, Jawa Timur (Jatim) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) masih yang tercepat di kejuaraan atletik Papua Open Turnamen dan Test Event Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang berlangsung di Stadion Mimika Sport Center (MSC), Timika, Kabupaten Mimika.

Pelari Estafet Sulawesi Utara Meraih Medali Emas dengan waktu 42.79. Tampak Pelari Sulut Masuk Garis Finis.

Di nomor-nomor lari bergengsi 100 meter, 200 meter, 400 meter dan estafet didominasi pelari-pelari dari Sulawesi, Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Bengkulu.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Hasil final lomba lari yang dirilis Panitia Papua Open, Sabtu malam (29/2/2020), untuk 100 meter putra, atlet Sulawesi Selatan atas nama Sandi dan Supriadin dari Sulawesi Tengah berhasil meraih medali emas dan perak sekaligus lolos limit PON (lolos ke PON XX) dengan catatan waktu 10.60 dan 10.71.

Sedangkan di nomor 100 meter putri, pelari Bengkulu atas nama Hasruni lolos limit PON dan menyabet emas dengan catatan waktu 12.06 disusul Daniella Elim, pelari Sulawesi Tengah meraih perak dengan waktu 12.63.

Untuk nomor 200 meter putra, atlet Sulawesi Selatan menyabet medali emas atas nama Sandi. Dia kembali mencatatakan namanya sebagai yang tercepat dengan waktu 22.33 dan disusul Selamet Rizki asal Jatim raih perak dengan waktu22.37, kemudian medali perunggu diraih Sandi M pelari Sulawesi Tengah dengan waktu 22.70.

Pelari Estafet Putri Jawa Timur Raih Medali Emas. Tampak Prosesi Pengalungan Medali di Stadion Mimika Sport Center.

Sementara medali emas nomor 200 meter putri direbut Hasruni dari Bengkulu dengan catatan waktu 24.74 kemudian medali perak dan perunggu diraih pelari Papua atas nama Janet AP dengan waktu 26.58 dan Venska Wapai dengan waktu 26.76,

Selanjutnya nomor 400 meter putra Selamet Rizki Jawa Timur raih emas catatan waktu 48.69 dan lolos limit PON. Perak diraih Krisdianto M pelari Papua dengan catatan waktu 49.15 dan Perunggu diraih Adrian dari NTB dengan waktu 49.67.

400 meter putri Revina Irianti dari Jatim merai medali emas dengan waktu 1.00.81. medali perak atas nama Mergina A pelari Papua dengan waktu 1.02.80 sedangkan medali perunggu pelari Kota Jayapura, Dorce Samberi dengan waktu 1.04.60.

Sementara itu nomor 4 x 100 estafet putra, medali emas diraih Sulawesi Utara dengan waktu 42.79 atas nama Daniela RW, Marcelino FY, Maldi, David L, disusul pelari Papua meraih medali perak dengan catatan waktu 43.23 atas nama Maurits Rawar, Pedro Wowa, Arnold Mayor dan Juan Rumkoren, medali perunggu Kota Jayapura atas nama Apolos Patay, Saul Sokoy, Gilbert Waroy, dan Steven Bonay dengan catatan waktu 45.06.

Para Pelari di Nomor 200 Meter Saling Mengejar Menuju Garis Finish.

Nomor estafet putra 4 x 400 meter putra, medali emas diraih pelari NTB atas nama Zakaria, Adrian, Arif Rahman dan Ridwan dengan catatan waktu 3:17.56 sekaligus lolos limit PON. Medali perak untuk pelari Papua, Simson Jla, Krisdianto M, Hartaban Nunaki, dan Edoardo B dengan catatan waktu 3:21.66 dan perunggu diraih pelari Ever Baransano, Fransiskus K, Albertho B dan Agus Ohee dari Kabupaten Mimika dengan waktu 3:27.35

Sedangkan medali emas estafet putri 4 x 400 meter direbut pelari Jawa Timur atas nama Dakwatul A, Revina Irianti, Nikmatul N, Eka Cahaya N dengan catatan waktu 3:56.30, kemudian medali perak diraih pelari Mike Tanati, Maria B, Yunike A dan Mergina A dari Papua dengn waktu 4:15.57. Medali perunggu diraih Kabupaten Mimika dengan pelari Marsela M, Jeklin R, Edelweist TF dan Marina Sroyer dengan waktu 4:43.37

Dari hasil final yang dirilis dan ditandangani Drs Umaryono, Tekhnikal Delegate Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) itu menyebutkan bahwa pelari Papua meraih medali emas di nomor 800 meter putra atas nama Adhar dengan waktu 1:56.62 sedangkan perak atas nama pelari Ridwan dari NTB dengan waktu 1:56.78 dan Albertho meraih perunggu dari Papua dengan waktu 1:58.17.

Editor: HANS BISAY