Saatnya, Papua Jadi Pintu Perdagangan Pasifik

JAYAPURA (PTIMES)- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meminta Pemerintah Pusat untuk membuka jalur perdagangan ke negara negara di kawasan pasifik. Pasalnya, potensi ekonomi dari kerjasama perdagangan tersebut sangat menguntungkan.
Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua,Suzana D Wanggai, S.Pd, MSocSc kepada pers mengatakan optimis kerjasama perdagangan ke negara-negara di pasific seperti Kepulauan Solomon dan Fiji memberi keuntungan bagi Indonesia dan Provinsi Papua pada khususnya.
“Sudah ada kesepakatan dengan PNG. Dengan dibukanya jalur perdagangan ini, kita bisa menjual barang ke pasifik. Kita harap pemerintah pusat tak tinggal diam. Bisa dimulai dengan regulasi kemudian para pengusaha bisa membuka perdagangan kesana,”ungkapnya.
Lebih lanjut Wanggai mengatakan kerjasama perdagangan ini juga bersamaan dengan dibukannya jalur penerbangan. Dengan menempatkan Provinsi Papua sebagai pintu masuk dan keluar perdagangan Indonesia-Pasifik.
“Letak Papua yang berada paling ujung timur Indonesia, sehingga sangat strategis dan layak untuk menjadi pintu masuk dan keluar perekonomian kawasan Pasifik.
Pintu perbatasan yang sudah terbangun, apalagi dengan didukung infrastruktur yang bagus. Kini tinggal bagaimana pusat mendukung dengan mengeluarkan regulasi baik soal transportasi darat, laut maupun udara,”kata Suzana Wanggai.
Sebelumnya, Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP.MH mengatakan pihaknya menjalin kerjasama dengan Manajemen Papua Nugini (PNG) Air untuk merealisasikan pembukaan jalur transportasi udara antara Jayapura dan Mount Hagen (PNG).
Gubernur Enembe juga meminta pemerintah menjadikan Papua sebagai pintu bagi Indonesia dan negara-negara Pasifik.

Editor: RIQUEN ES