YUANITA RUMBEWAS SABET 2 EMAS

SERUI- Atlet putri asal Kabupaten Merauke, Yuanita Rumbewas berhasil menyabet dua medali emas pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua yang berlangsung di Kabupaten Kepulauan Yapen. Dua medali tersebut diperoleh Yuanita saat berlomba di nomor Lempar Cakram dan nomor Tolak Peluru Kategori Senior Putri.
Pada final nomor Lempar Cakram yang berlangsung, Rabu (29/08/2018) di Lapangan Trikora Alun Alun Kota Serui, Yuanita Rumbewas melakukan lemparan sebanyak 6 kali dengan catatan lemparan masing-masing lemparan pertama 23,27 meter, lemparan kedua 26,15 meter, lemparan ketiga 26,70 meter, lemparan keempat 23,40 meter, lemparan kelima 25,45 meter dan lemparan terakhir 25,00 meter. Lemparan terjauh yang dilakukan Yuanita adalah 26,70 meter.

Sedangkan medali perak diraih rekan Yuanita yakni Pangrasia Mahuse dengan catatan lemparan terjauh 23,40 meter disusul Maria Y Suweni asal Kabupaten Waropen dengan jarak lemparan sejauh 19.60 meter.
Emas kedua Yuanita Rumbewas diraihnya usai berhasil melakukan tolakan sejauh 10.15 meter. Pada final nomor Tolak Peluru, Yuanita melakukan tolakan sebanyak 6 kali. Dengan rata-rata mencapai 8,93 meter hingga 10.15 meter. Dinomor ini, medali perak di raih Febi Asso dari Kabupaten Kepulauan Yapen dengan catatan tolakan terjauh 8,07 meter. Sementara itu, medali perunggu diraih Maria Y. Suweni dari Kabupaten Waropen dengan catatan lemparan terjauh 7,08 meter.
Yuanita Rumbewas yang ditemui pers usai berlomba mengaku bangga dengan prestasi yang diraihnnya. Dia bertekad akan terus berlatih sehingga dapat tampil prima dan meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Tanah Papua.
Dia juga berharap agar KONI, Pemerintah Papua, beserta PASI Papua dapat mendukung dirinya dan atlet-atlet Papua lainnya untuk dapat berlatih dengan fasilitas yang memadai. “Saya bersyukur bisa meraih hasil yang baik di dua nomor ini, semua itu di raih karena penyertaan Tuhan, sehingga kita bisa meraih hasil terbaik untuk Kabupaten Merauke,” tutur Yuanita.

Editor: HANS BISAY

Komentar