7 Perwakilan Cabor Minta Maaf ke KONI dan Puslatprov

JAYAPURA (PAPUA TIMES)- Tujuh perwakilan dari Cabang Olahraga (Cabor) yang terlibat dalam aksi demo di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua, Jumat pagi (13/12/2019), akhirnya menyatakan permohonan maaf kepada Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua dan Ketua Pusat Latihan Provinsi (Puslatprov) beserta jajaran.

Dalam keterangan persnya yang berlangsung di kantor KONI Papua APO Jayapura, Senin petang (16/12/2019), ketujuh perwakilan Cabor menyesalkan tindakan para atlet pelatih dan siap menerima sanksi.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Peryataan terbuka kepada publik ini dihadiri pihak KONI Papua dan Puslatprov yang diwakili Ketua Bidang Media, Humas dan Protokoler, Gilbert Yakwart,S.STP. Sedangkan perwakilan Cabor antara lain Gatot Suherman atlet Binaraga (PABBSI), Ayub Epa pelatih Tinju (Pertina), Dody Iskandar dari Taekwondo (TI), Lisyard Baransano asisten pelatih Gulat (PGSI), Eduard Ivak Dalam dan Daud H Arim, pelatih Sepakbola dan Futsal (PSSI) serta Lilis Suryani Karubaba dan Syamsir pengurus Pencak Silat (IPSI).

Mereka mengakui bahwa demo tersebut diboncengi kepentingan tertentu atas inisiatif sejumlah oknum pelatih dan atlet. “Kami menyatakan permohonan maaf kepada ketua KONI Papua dan Ketua Puslatprov beserta jajarannya. Dari tulisan-tulisan yang dipajang, sudah jelas ada pihak yang memboncengi. Atlet tidak mungkin menulis kata-kata sekasar itu,”ujar Dody Iskandar dari Taekwondo.

Pengakuan serupa disampaikan Gatot Suherman atlet Binaraga Papua. Dia mengaku menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan suplemen bagi para atlet. Ternyata suplemen yang diminta sudah sudah ada dan telah dibagi kepada atlet PABBSI lainnya. “Saya atas nama pribadi dan teman-teman atlet meminta maaf. Kami takkan mengulangi aksi ini,”akunya.

Sementara itu, Eduard Ivak Dalam dan Daud H Arim, pelatih Sepakbola dan Futsal mengaku atlet mereka sempat berada di gedung dewan, namun kemudian para atlet kembali ke penginapan.

“Kami atas nama pelatih dan atlet meminta maaf kepada jajaran KONI dan Puslatprov. Jumat pagi, usai latihan ada atlet kami yang ke dewan karena mendapat informasi bahwa ada demo dari seluruh Cabor. Ternyata hal itu tidak benar. Makanya atlet kami langsung kembali ke penginapan,”ungkap kedua pelatih.

Lilis Suryani Karubaba dan Syamsir pengurus Pencak Silat menegaskan jajaran Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan pencak Silat Indonesia (IPSI) Papua menolak legalitas pelatih silat yang mengikuti demo tersebut.

Aksi demo sekelompok pelatih dan atlet ke DPRP Papua diterima langsung Ketua DPRP Papua Sementara, Jhon R Banua dan anggota dewan lainnya yakni Paskalis Letsoin. Mereka menyampaikan aspirasinya terkait suplemen, akomodasi, uang saku, makanan, bonus dan kebutuhan lainnya.

Editor: ABRAHAM G/ HANS B