Uskup Mandagi Apresiasi Kerukunan Umat Beragama di Papua Selatan

MERAUKE | PAPUA TIMES- Uskup Keuskupan Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh umat beragama di Provinsi Papua Selatan yang komit menjaga kerukunan.

Kerukunan itu tampak dari kebersamaan antara seluruh umat beragama dalam merayakan hari raya keagamaan seperti Natal 25-26 Desember 2023 dan tidak adanya gejolak terkait perbedaan agama.
Ungkapan ini disampaikan pada kotbah Perayaan Natal Bersama ASN, TNI, Polri dan Masyarakat Provinsi Papua Selatan, Jumat (5/1/2024) di Gor Head Sai Merauke, dihadiri Pj Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo dan pimpinan OPD, TNI, Polri serta tamu undangan.

PSU, Ko Pilih Siapa

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Putaran Pertama Cagub BTM Meraih Suara Terbanyak 269.970 Suara Sedangkan Cagub MDF Meraih 262.777 Suara

https://bit.ly/PapuaTMK-survey

“Saya bangga karena dalam natal bersama ini dihadiri banyak orang muslim dan agama lain. Ini baru kebersamaan dan saling menghargai antar umat Allah,” ucap Uskup Mandagi saat Natal Bersama ASN, TNI, Polri dan Masyarakat Provinsi Papua Selatan, Jumat (5/1/2024) di Gor Head Sai Merauke.

Ia mengatakan perbedaan keyakinan tidak membatasi umat Allah tetap saling mengasihi, hidup damai dan menjauhi pertengkaran. Sebab tidak ada agama yang mengajarkan perkelahian.

“Iman memancarkan cahaya untuk membuat kita hidup dalam terang. Iman adalah kasih karunia, mendidik kita untuk meninggalkan kefasikan, tinggalkanlah perbuatan-perbuatan jahat,”pinta Mandagi

“Hiduplah dalam kebijaksanaan, Iman dan pikiran yang baik pembimbing kehidupan untuk beribadah, rajin berdoa dan bersyukur. Juga ada pengharapan bahwa kelak akan masuk surga. Namun dalam semua itu harus ada kerja keras karena hidup perlu berdoa dan bekerja serta melakukan kebaikan”.

Uskup Mandagi menyampaikan bahwa Natal adalah berita yang menggembirakan bagi seluruh umat tanpa terkecuali. Terutama bagi orang-orang kecil, miskin dan papa, orang sakit dan tersakiti dikunjungi Tuhan dengan kehadiran Putra Nya yang kudus. Dan kabar Natal disampaikan kepada orang kecil barulah tersebar ke seluruh dunia.

Ia mengingatkan semua pihak didaerah itu untuk bekerja extra untuk mengatasi berbagai masalah seperti pendidikan, kesehatan dan lainnya. Pasalnya masih banyak anak-anak disana yang tidak bersekolah, kesehatan masyarakat yang tidak terurus.
Ada banyak dana digelontorkan pemerintah pusat untuk pembangunan SDM dan kesehatan khusus di wilayah Papua namun belum juga maksimal mengatasi masalah kemiskinan, kesehatan, dan rendahnya SDM.

Uskup berharap dengan pemekaran Provinsi Papua Selatan sebagai peristiwa kehadiran Tuhan pembawa terang yang menerangi kegelapan. “Ini tanda terang bersinar bagi orang-orang Papua Selatan. Untuk itu para pemimpin, TNI, Polri dan semua yang punya kewenangan harus menjadi terang di Papua Selatan,” tandasnya.

Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menyatakan misi gereja adalah mewartakan dan menghadirkan kerajaan Allah dalam kehidupan. Semua umat manusia punya kewajiban untuk melakukan dua misi tersebut.

Kerajaan Allah dimaksudkan adalah kehidupan yang sejahtera, damai dan aman di tengah masyarakat. Tiga tugas yang dilakukan adalah menguduskan, menggembalakan dan mewartakan. Caranya melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dipercaya dengan baik dengan penuh kasih.

“Semua umat Kristiani punya tugas untuk mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah. Mari kita ikut mengambil bagian untuk mengerjakan pewartaan Kerajaan Allah di manapun kita berada,” tutup Apolo.

Pewarta | RUDIS

Komentar