MERAUKE | PAPUA TIMES- Perum Bulog memasok 4000 ton beras untuk memenuhi kebutuhan pangan di Provinsi Papua Selatan dan Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan.
Kepala Bulog Merauke, Firman Mando di Merauke mengatakan ribuan ton beras tersebut diangkut menggunakan kapal laut dan akan tiba di Merauke pada pekan kedua bulan ini (Oktober 2023).
“Peruntukannya adalah untuk bantuan pangan, jata beras ASN, TNI-Polri, operasi pasar dan antisipasi bencana alam. Dengan demikian, ketahanan stok kita akan aman selama lima bulan ke depan sampai bulan Februari 2024,” terang Firman Mando, di Merauke.

Sementara untuk penyerapan beras di tingkat petani Merauke, Firman mengaku masih terkendala dari sisi harga. Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang berlaku saat ini Rp 9.950/Kg sementara harga beras di tingkat petani Rp 11.000/Kg, ini jauh dari standar HPP.
Perbedaan harga tersebut menjadi penyebab Bulog belum menyerap beras lokal. Selain itu, ketersediaan pangan beras di tingkat petani melalui mitra Bulog juga tidak banyak.
“Sehingga kita belum bisa lakukan penyerapan. Selain itu, stok beras di mitra kita memang tidak banyak,” pungkas Firman.
Sebelumnya, Perum Bulog Merauke menyiapkan 2900 Ton Beras untuk memenuhi kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI, Polri di daerah itu.
Kebutuhan rutin beras ASN dan TNI, Polri di Papua Selatan capai sekitar 600 ton per bulan, ditambah program SPHP 100 ton per bulan. Sedangkan program bantuan pangan, Bulog menyiapkan 2,300 ton beras dan hingga kini masih bisa tercukupi.
Firman mengatakan Bulog sedang melaksanan Gerakan Sigap Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh tanah air termasuk Papua Selatan, dengan memantau secara periodik melalui operasi pasar mengingat harga komoditi yang satu ini mulai bergerak naik. .
Ia menambahkan secara umum stok Bulog masih bisa bertahan hingga 2024.” Beras lokal Merauke akan diserap saat panen. Beras lokal pastinya akan diserap Bulog sebanyak-banyaknya,”tandasnya.
Editor | AGUS KOWO | RUDIS
Komentar