Menkominfo dan Dewan Pers Ajak Jurnalis Papua Barat Wujudkan Pemilu Damai

JAKARTA | PAPUA TIMES- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Dewan Pers mengajak jurnalis dari Provinsi Papua Barat berkontribusi mewujudkan pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai dan adil.

Hal itu diungkapkan Menkominfo Budi Arie Setiadi saat menerima kunjungan 10 jurnalis asal Papua Barat di Kantor Kominfo Jakarta, Senin (18/9/2023).

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Dr. BENHUR TOMI MANO | YERMIAS BISAI,S.H 53%, 55539 votes
    55539 votes 53%
    55539 votes - 53% of all votes
  • KOMJEN POL MATHIUS D FAKHIRI,SIK | ARYOKO RUMAROPEN 47%, 50051 vote
    50051 vote 47%
    50051 vote - 47% of all votes
Total Votes: 105590
26 November 2024
Voting is closed

“Saya juga meminta bantuan agar jurnalis mau menyuarakan demokrasi dengan mendorong masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam Pemilihan Umum 2024 nanti,” kata Menkominfo.

Menurut dia tingginya partisipasi masyarakat yang menyalurkan hak suara dalam pemilu, mencerminkan pesta demokrasi baik pemilu calon presiden, calon kepala daerah dan calon anggota legislatif terselenggara dengan baik.

Hal tersebut tidak terlepas dari peran jurnalis media massa yang menyajikan berita berbasis fakta dan objektif demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terutama di Papua Barat.

“Sebarkanlah semangat Pemilu Damai dengan bersama- sama menjaga kualitas demokrasi Pancasila, mengedepankan pemberitaan berbasis fakta, dan menjaga NKRI, sesuai tema Pemilu 2024 yaitu Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa,” ujar Budi Arie.

Senada dengan Menkominfo, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Toto Suryanto, menyatakan bahwa Dewan Pers sedang fokus mengadakan Workshop Peliputan Pemilu 2024 di beberapa provinsi, termasuk di Provinsi Papua Barat.

Ia memandang perlunya kerja sama semua pihak terkait dengan media untuk bermitra dalam membantu pengawasan dan jalannya pemilu.

Pers diminta selalu menaati Kode Etik Jurnalistik (KEJ), memiliki itikad baik, dan menghindari terjadinya disinformasi.

Dalam penyelenggaraan Pemilu, jelas dia, Pers juga memiliki fungsi untuk meredakan kepanikan publik.

“Kepanikan publik tidak hanya ketika ada unjuk rasa. Tetapi kepanikan publik manakalah ada informasi yang membuat mereka ketakutan,” kata Toto kepada 10 jurnalis asal Papua Barat yang berkunjung ke Gedung Dewan Pers.

Dalam kondisi seperti ini, tegas dia, Pers harus datang untuk memberikan pencerahan melalui pemberitaan di media massa.

“Dengan begitu, masyarakat itu tidak hanya bergantung pada Pers, tetapi juga akan berterima kasih kepada Pers,” ujar dia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI mengajak sejumlah jurnalis dari Provinsi Papua Barat, berkunjung ke beberapa instansi dan kantor media massa di Jakarta dan Bandung, untuk menambah ilmu dan pengalaman jurnalistiknya.

Jurnalis yang hadir di antaranya dari LKBN Antara, Kompas TV, TVRI Papua, RRI Papua, Tribun Papua Barat, Koran Tabura Pos, Acemo.id, PapuaStar.com KlikPapua.com, dan Orideknews.com.

Editor | TIM

Komentar