MERAUKE | PAPUA TIMES- Hingga semester I tahun 2023, jumlah penduduk yang masuk dan menetap di Kabupaten Merauke mencapai 240.609 orang. Angka tersebut naik drastis dibanding tahun 2022 lalu.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Merauke, Yustina Regina Kamisopa, S.Sos menjelaskan perpindahan penduduk ke Merauke terbilang tinggi dibanding tahun lalu.
“Semester I 2023, warga pindah dan masuk ke Kabupaten Merauke, Papua Selatan naik menjadi 240.609 jiwa. Semester II tahun 2022 jumlah pindah masuk ke Merauke berada di angka 238.551 jiwa,”ungkap Regina kepada pers, Rabu, 6 September 2023 diruang kerjanya.
Tingginya perpindahan penduduk, sebab saat ini Papua Selatan telah menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) dan Kabupaten Merauke sebagai Ibukota Provinsi Papua Selatan. Sehingga sangatlah wajar banyak orang tertarik untuk tinggal di pusat ibukota.
“Kalau kita lihat data harian saja, per 31 Agustus saja masuk 42 orang keluar 3 orang, 1 September yang masuk 30 keluar 10 orang. 4 September masuk 52 dan keluar 20 orang. Jadi perbandingannya, orang masuk ke Merauke lebih banyak dari pada keluar,”paparnya.
Ia mengatakan Disdukcapil tidak punya kewenangan untuk membatasi orang untuk datang ke Merauke, sebab urusan kependudukan merupakan urusan nasional. Aturan kependudukan bukan hanya warga negara Indonesia tetapi warga negara asing yang berdomisili di Indonesia dan berhak mendapatkan layanan.
“Sehingga seseorang baik WNI maupun WNA berhak tinggal di mana saja sepanjang mengikuti alur aturan maka Dukcapil tidak punya kewenangan untuk menolak.”
“Secara aturan tidak ada batas waktu berapa lama tinggal baru dibuatkan dokumen kependudukannya karena seseorang harus memiliki identitas serta berhak untuk mengakses layanan-layanan dokumen kependudukan atau identitas,” urai Kamisopa menambahkan pada semester II 2023 dipastikan jumlah pindah masuk penduduk ke Merauke bertambah.
Pewarta | RUDIS
Komentar