JAYAPURA | PAPUA TIMES- Pertumbuhan ekonomi di Papua masih didominasi sektor pertambangan. Dan salah satu sumber perusahaan yang berkontribusi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bumi Cenderawasih adalah PT Freeport Indonesia.
Sejak Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi untuk PT Freeport Indonesia diterbitkan, pendapatan bagi negara dan daerah meningkat tajam. PT Freeeport per tahun menyumbang pendapatan negara mencapai $1,72 milliar dollar dari sebelumnya $1,68 milliar dollar.
Peningkatan pendapatan dari Freeport untuk Provinsi Papua juga naik dari $ 4juta dollar menjadi $ 149 Juta. Kenaikan pendapatan juga diterima Kabupaten Mimika sebesar dari $1,6 juta dollar menjadi $ 58 juta dollar.
Hal itu dikemukakan Kerry Yarangga Technical Expert Communications PT Freeport Indonesia disela-sela Diskusi dan Temu Pers dengan tema “Peran Freeport Indonesia Membangun Ekonomi Papua”, Senin siang, 10 Juli 2023 di Swiss Bell Hotel Jayapura.
PT Freeport Indonesia komit membantu pemerintah membangun ekonomi di Papua demi mensejahterahkan masyarakat. “PT Freeport juga memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia dan di Papua dengan membuka kesempatan kerja bagi 44 ribu orang yang mana hadir dari investasi yang besar,”kata Yarangga yang dalam diskusi dan temu pers ini didampingi langsung Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari dan Ketua PWI Papua, Hans Bisay.
PT Freeport, lanjut Kerry, juga berkontribusi langsung membangun masyarakat di Mimika dalam bidang kesehatan, Pendidikan, infrastruktur dan ekonomi, sehingga menyentuh banyak aspek. “Ini merupakan bagian dari kontribusi kami dalam membangun ekonomi Papua dengan memberikan bantuan kepada masyarakat,”paparnya.
Menjawab pers terkait kontribusi terhadap Daerah Otonom Baru (DOB), Kerry Yarangga mengatakan pasca pembentukan provinsi baru, manajemen PT Freeport langsung melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Papua Tengha guna membahas mengenai keberlanjutan dan program ke pembangunan di wilayah tersebut.
“Kami sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah setempat, salah satunya pada kegiatan hari lingkungan hidup di mana PT Freeport memberikan 500 tong sampah. Agar menjadi bagian edukasi bahwa lingkungan yang baik dan bersih itu akan berdampak baik bagi semua,” ujarnya.
PT Freeport secara intens berkomunikasi dengan pemerintah daerah guna membahas ruang-ruang fiskal bagi Papua, sehingga semua harus dibicarakan karena posisi PT Freeport sebagai kontraktor pemerintah sudah seharusnya bisa bersinergi dalam membangun Tanah Papua.
“Dengan begitu kami berharap investasi yang diberikan oleh PT Freeport ke depan akan memberikan dampak kesejahteraan bagi Papua khususnya masyarakat pada umumnya,” ujarnya.
Selain itu, katanya, terkait dengan jumlah tenaga kerja di PT Freeport per 31 Maret 2023 sebanyak 5.858 orang yang terdiri dari Papua 2.420 (41,4 persen) Non Papua 3.280 (56,0 persen) dan tenaga kerja asing 158 (2,7 persen).
Lanjutnya, Institut Pertambangan Nemangkawi telah menempatkan 2.764 lulusan magang (apprentices) di posisi karyawan langsung dan kontraktor PTFI, 90% di antaranya adalah asli Papua.
“Sejak 2017, kami memiliki Program Papua Sustainable Human Capital (PSHDC) untuk meningkatkan kemampuan dasar dan kedispilinan bekerja bagi masyarakat Papua khususnya tujuh suku yang bergabung menjadi karyawan kontraktor baru. Total lulusan 244 peserta dan diterima bekerja di seluruh operasi PTFI,” urainya.
Sejauh ini, PTFI telah mendukung pendidikan berkelanjutan utuk 323 karyawan termasuk 137 karyawan Papua, melalui program beasiswa atau kemitraan dengan program pertukaran baik di Indonesia maupun di negara lain. Program magang PTFI juga telah memberikan kesempatan pendidikan kepada 749 peserta termasuk 161 peserta asli Papua.
Editor | GERSON M | HERMON K
