SERUI | PAPUA TIMES- Dokumen Daerah Otonom Baru (DOB) Ghondumi Sisare secara resmi telah menyerahkan dokumen pendukung untuk pembentukan kabupaten baru di wilayah Saireri kepada pemerintah.
Dokumen ini juga diserahkan kepada perwakilan Kantor Staf Kepresiden (KSP)Kedeputian V Bidang Politik, Hukum Pertahanan Keamanan, HAM dan Otonomi Khusus, Laus Calvin Rumayom, S.Sos, MSi,
- Dr. BENHUR TOMI MANO | YERMIAS BISAI,S.H 53%, 55539 votes55539 votes 53%55539 votes - 53% of all votes
- KOMJEN POL MATHIUS D FAKHIRI,SIK | ARYOKO RUMAROPEN 47%, 50051 vote50051 vote 47%50051 vote - 47% of all votes
Ketua Tim kerja III DOB Ghondumi Sisare Robi Sikowai kepada pers, Sabtu (30/1/2021) mengatakan timnya telah menggelar pertemuan dengan berbagai pihak terkait untuk menyalurkan aspirasi masyarakat terkait pembentukan DOB baru diwilayah Saireri.
“Tim kerja yang terdiri dari 25 orang dari tokoh adat, masyarakat, perempuan serta Dewan Adat Waropen Kay Timur dan para intelektual pada tanggal 26 Januari 2021 lalu sudah menggelar pertemuan dengan Ketua Pansus Afirmatif Majelis Rakyat Papua (MRP), Edison Tanati. Dan juga anggota DPRP Boy Markus Dawir serta Laus Calvin Rumayom Kedeputian V Bidang Politik Hukum Perthanan Keamanan dan HAM,”kata Sikowai
Dia mengaku dokumen DOB Ghomdumi Sisare diterima perwakilan KSP dan mendapat apresiasi dari Kedeputian V staf Kepresidenan. Laus C Rumayom yang berjanji melanjutkan dan memperjuangkan aspirasi ini ke pemerintah pusat.
Robi mengklaim usulan DOB ini juga dalam rangka melengkapi syarat agar Provinsi Saireri segera terbentuk. “Ghondumi Sisare juga merupakan daerah yg diusulkan untuk melengkapi syarat agar Provinsi Saireri segera terbentuk sesuai pemetaan 7 wilayah adat menjadi Provinsi,”akunya.
Dari pertemuan dengan MRP dan Anggota DPRP,kata Robi Sikowai, mendapat dukungan dan menyambut baik aspirasi DOB tersebut.
“Ketua Pansus Afirmatif MRP Edizon Tanati mengapresiasi aspirasi yang disampikan. Begitupun Anggota DPR Papua Boy Markus Dawir menyambut baik aspirasi DOB yang disampaikan oleh masyarakat adat Waropen Kay Timur.”
Editor | JHON KADIWARU
Komentar