JAYAPURA (PTIMES)- Atlet dan pelatih Anggar Papua tetap latihan demi menjaga performa jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Namun latihan tidak diberikan secara penuh seperti di masa normal dan tetap mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah mengingat situasi yang belum kondusif akibat pandemi virus Corona (Covid-19).
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Pengprov IKASI) Papua, Rahmat Maribun,S.Kom kepada pers di kantor KONI Papua, Jumat (29/5/2020).
Ia mengatakan, sejak bulan November 2019 lalu, sebanyak 24 atlet Anggar telah melakukan pemusatan latihan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. “Pandemi Virus Corona (Covid-19) yang belum mereda membuat pengurus memutuskan untuk tetap latihan di areal hotel, hal itu juga sebagaimana dianjurkan oleh KONI Papua, karena kesehatan atlet menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Pria yang diakrab dipanggil Koko itu mengatakan, program latihan tetap berjalan tetapi para atlet tetap menjalankan protokol kesehatan yang disampaikan oleh pemerintah seperti physical distancing dan selalu menggunakan masker. “Atlet Anggar PON Papua tetap latihan. Pada prinsipnya, atlet kita dalam menjalakan latihan ikuti semua protokol kesehatan.”
Sementara itu, terkait keputusan pemerintah memberlakukan New Normal di wilayah Jakarta dan sekitarnya, menurut Rahman, dijadikan kesempatan bagi atlet Papua melakukan uji tanding. “Kami prinsipnya menunggu keputusan pemerintah, kalau kondisi sudah normal, para atlet bisa mencari lawan tanding di daerah Jakarta dan sekitarnya,” ucapnya.
Dia juga menambahkan bahwa pengurus IKASI Papua memilih pemusatan latihan di Bogor, karena fasilitas yang memadai maupun banyak lawan tanding. “Di Jawa Barat dan Jakarta banyak klub Anggar yang bisa kita jadikan sebagai lawan tanding, karena di Jayapura sendiri tidak ada klub Anggar,” pungkasnya.
Rahmad menegaskan jelang PON XX, pengurus IKASI akan menyiapkan atlet terbaik dan keputusan pelatih selalu didukung oleh pengurus untuk mempersembahkan prestasi terbaik demi mengharumkan Tanah Papua.
Editor: HANS BISAY
