Poltekkes Siap Kirim Dosen ke Amerika

JAYAPURA (PTIMES)- Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Jayapura tahun ini siap mengirimkan tenaga-tenaga didiknya untuk mengeyam pendidikan S2 dan S3 di Universitas Rhode Island Amerika Serikat.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Dr. BENHUR TOMI MANO | YERMIAS BISAI,S.H 53%, 55539 votes
    55539 votes 53%
    55539 votes - 53% of all votes
  • KOMJEN POL MATHIUS D FAKHIRI,SIK | ARYOKO RUMAROPEN 47%, 50051 vote
    50051 vote 47%
    50051 vote - 47% of all votes
Total Votes: 105590
26 November 2024
Voting is closed

Saat ini, Poltekkes sedang menjalankan program 110 (100 doktor dan 10 profesor) dalam rangka meningkatkan sumber daya tenaga didik di poliktenik kesehatan tersebut.

“Kami siap mengirimkan tenaga dosen untuk belajar ke Universitas Rhode Island (URI). Ini sejalan dengan program kami yaitu program 110 yakni 100 Doktor dan 10 profesor,”ungkap Direktur Politekes Jayapura, Dr. Arwam Hermanus MZ,SE, M.Kes usai pertemuan lanjutan dengan perwakilan URI di rektorat Poltekkes, Senin petang (09/3/2020).

Arwan mengaku bangga sekaligus mengapresiasi kebijakan Gubernur Papua Lukas Enembe,S.IP.MH yang memberikan kesempatan kepada Poltekkes Jayapura untuk mengirimkan tenaga didiknya mengenyam pendidikan di universitas di negeri Paman Sam itu.

“Ini adalah waktu yang sangat kami tunggu sehingga kami bisa mengirim tenaga tenaga didik khususnya keperawatan dan farmasi ke URI untuk mendalami ilmu pengetahuan di kedua bidang itu. Kami berterima kasi kepada gubernur Papua dan URI,”ungkapnya.

Lebih lanjut dikemukakan Arwam, sesuai dengan arahan Gubernur Papua maka tenaga dosen yang bakal belajar ke URI lebih diprioritaskan untuk jurusan farmasi dan keperawatan.

“Kami punya laboratorium farmasi namun belum dapat memaksimalkan sumber daya alam yang ada di Papua untuk menjadi produk kesehatan. Untuk itu, kesempatan belajar di Rhode Island memungkinkan tenaga-tenaga didik kita membuat terobosan baru,”harapnya.

Pertemuan antara perwakilan URI dan Poltekes di rektorat Poltekkes, Padangbulan Jayapura, dihadiri Direktur Kemitraan Pendidikan URI untuk Asia, Brook W Ross, Christina Dewi Perwakilan URI Indonesia dan Direktur Politekes Jayapura, Dr. Arwam Hermanus MZ,SE, M.Kes dan ketua-ketua jurusan Poltekkes disepakati kerjasama peningkatakan pendidikan SDM kesehatan jenjang S2 dan S3.

Direktur Kemitraan Pendidikan Asia URI, Brook W Ross menyatakan pihaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi tenaga-tenaga didik kesehatan di Poltekkes untuk melanjutkan studi di URI.

“Kami siap dan membuka diri menerima tenaga dosen Poltekkes untuk pengembangan SDM di URI. Kerjasasama ini sejalan dengan keinginan bapak gubernur Papua untuk membangun SDM Farmasi dan keperawatan,”kata pria bule itu.

Noak Kapisa Mendampingi Gubernur Saat Kunjungan Kerja ke Amerika Dalam Rangka Penandatanganan MoU Kerjasama Pendidikan Dengan Salah Satu Universitas Ternama di Amerika.

Sebelumnya, Gubernur Papua, Lukas Enembe,S.IP.MH meminta kerjasama pendidikan dengan URI Amerika Serikat diperluas di berbagai jurusan dan bidang studi. Secara khusus Gubernur meminta pengembangan SDM asli Papua dibidang Kelautan dan Perikanan serta Farmasi.

Jurusan Kelautan dan Perikanan, lanjut Enembe, sangat penting karena sumber daya kelautan Papua hingga saat ini belum dikelola maksimal. Sehingga membutuhkan SDM asli Papua yang mumpuni dibidang ini.

Sedangkan SDM Farmasi juga sangat minim. Padahal, kata Gubernur, Papua memiliki sumber daya hayati, flora dan fauna yang dapat menopang industri farmasi dan obat-obatan di dunia.

Gubernur Didampingi Asisten I dan Asisten II Foto Bersama Dengan Mahasiswa Papua Penerima Beasiswa Rhode Island

Menurut Enembe, saat berkunjung ke URI di Providence Amerika Serikat, ada banyak tumbuhan di Fakultas Farmasi yang diteliti untuk dikembangkan menjadi obat-obatan. Tumbuhan-tumbuhan tersebut, tumbuh subur di atas Tanah Papua.

“Kita memiliki sumber daya hayati, tumbuh-tumbuhan, flora fauna yang terlengkap di dunia. Sumber-sumber ini dapat diteliti untuk menjadi obat-obatan dan mendukung industri farmasi dunia,”ungkapnya.

Editor: HANS BISAY

Komentar