JAYAPURA (PTIMES)- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua merilis Nilai Tukar Petani (NTP) di Papua pada bulan Juli 2019 naik 1,44 persen dengan indeks NTP sebesar 93,14. Sementara NTP Nasional Juli 2019 sebesar 102,63 atau mengalami kenaikan 0,29 persen.
Kepala BPS Papua, Drs. Simon Sapary, M.Sc dalam keterangan persnya menjelaskan berdasarkan pemantauan harga pedesaan di beberapa daerah di Papua, kenaikan indeks NTP disebabkan oleh perubahan indeks harga yang dibayar petani sebesar -0,22 persen, lebih kecil dari perubahan indeks harga diterima petani yang mengalami kenaikan angka indeks sebesar 1,22 persen.
“NTP Provinsi Papua bulan Juli 2019 menurut subsektor yaitu: NTP Subsektor Tanaman Pangan 86,12; NTP Subsektor Holtikultura 85,07; NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 98.23; NTP Subsektor Peternakan 108,50 dan NTP Perikanan 101,49. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap 108,46 dan NTP Perikanan Budidaya 82,37,”jelasnya.
Lebih lanjut Simon mengemukakan dari 33 provinsi, 25 provinsi mengalami peningkatan NTP sementara 8 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP dimana Gorontalo tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 1,90 persen sedangkan Sumatera Selatan tercatat mengalami penurunan NTP terbesar yaitu sebesar -0,96 persen.
“Dari 33 provinsi tercatat 18 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 15 provinsi mengalami deflasi perdesaan. Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Bengkulu yaitu sebesar 1,38 persen dan deflasi perdesaan terbesar terjadi di Gorontalo yaitu turun sebesar -2,08 persen,”urai Simon Sapary.
Lebih lanjut dikatakan perubahan harga komoditas yang dihasilkan petani di Papua pada Juli 2019, sebesar 124,85 atau naik 1,22 persen. Kenaikan terjadi karena di subsektor Tanaman Pangan naik 0,82 persen, subsektor Hortikutura naik 1,55 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,42 persen, subsektor Peternakan naik 2,13 persen, dan subsektor Perikanan turun 0,04 persen.
Sementara itu, fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk keperluan produksi hasil pertanian Juli 2019, sebesar 134,04 atau turun 0,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 134,33.
“Penurunan gabungan tersebut didorong oleh turunnya pada semua subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan turun 0,24 persen, subsektor Hortikultura turun 0,26 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,24 persen, subsektor Peternakan turun 0,15 persen, dan subsektor Perikanan turun 0,08 persen,”tandas Simon.
Editor: HANS BISAY
Komentar