MIRAS Picu KDRT di Papua

JAYAPURA- Minuman Keras (Miras) menjadi pemicu kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama ini di Papua. Namun beberapa waktu terakhir kasus KDRT menurun seiring dengan kesadaran masyarakat akan dampak negatif dari minuman beralkohol.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (PPA dan KB) Provinsi Papua, Anike Rawar, A.Md.Keb mengatakan dalam beberapa bulan terakhir angka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), mulai mengalami penurunan seiring dengan masyarakat yang mulai sadar terhadap dampak buruk dari pengkonsumsian Miras secara berlebih. Diakuinya dari hasil penelitian dan pemantauandi Papua, Miras menjadi pemicu utama terjadinya kasus kekerasan.
Penurunan ini juga merupakan dampak dari pemberlakukan Peraturan Daerah (Perda) tentang Larangan Miras yang dipelopori Gubernur Papua.
“Masyarakat sudah mulai sadar bahwa miras adalah perusak tanah Papua. Sehingga kasus KDRT mulai sedikit ada penurunan,”akunya.
Anike Rawar mengajak semua masyarakat di Papua khususnya Orang Asli Papua (OAP) untuk menghindari Miras karena berdampak buruk bagi kesehatan dan masa depan. Miras membawa bencana dan menyebabkan kekerasan didalam rumah tangga yang berujung pada rusaknya hubungan sosial kemasyarakatan.
“Kita aja semua elemen untuk sama-sama hentikan Miras. Kita harap kedepan para suami jangan lagi mengkonsumsi Miras, melainkan menyayangi istri dan anak yang merupakan generasi penerus bangsa,” harapnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Hukum Setda Papua, Papua Doren Wakerkwa,SH menegaskan bahwa Pemprov Papua komitmen melarang peredaran Miras. Pasalnya, barang haram tersebut berimbas negatif didalam kehidupan rumah tangga masyarakat Papua.
Doren mengaku sejak diberlakukan larangan Miras berdampak positif dan menekan turunnya kasus KDRT di bumi Cenderawasih. Dia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung larangan peredaran Miras. “Bila Miras dilegalkan maka berdampak negatif. Salah satunya pada kasus KDRT,”tandas Doren Wakerkwa.

Editor: LEPIANUS KOGOYA

Komentar