JAYAPURA- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua pada bulan Juli 2017 mengalami penurunan penurunan -0,64 persen menjadi 94,43 dibandingkan NTP Juni 2017.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Papua, Bambang Ponco Aji mengatakan, penurunan terjadi diakibatkan adanya perubahan indeks harga yang diterima petani (It), lebih kecil dari indeks yang dibayar petani (Ib).“Dimana It mengalami penurunan 40,64 persen dan Ib tidak mengalami perubahan angka indeks,” sebutnya.
NTP Provinsi Papua bulan Juli 2017 menurut subsektor tercatat 4 (empat) subsektor memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan 86,22; NTP Subsektor Holtikultura 98,12.
Sedangkan NTP Subsektor Peternakan 99,04 dan NTP Subsektor Perikanan 98,07. Sedangkan subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP Tanaman Perkebunan Rakyat 101,20.
“ NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap 103,60 dan NTP Perikanan Budidaya 82,89. Secara umum, penurunan indeks NTP terjadi pada 3 (tiga) subsektor yaitu Hortikultura, Peternakan dan Perikanan, sedangkan subsektor Tanaman Pangan dan subsector Tanaman Perkebunan Rakyat merupakan subsektor yang mengalami kenaikan angka indeks NTP.”
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Drs.Elia Loupatty,MM mengatakan penurunan ta berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesejahteraan mereka. Pasalnya, hasil panen atau produksi petani cukup baik. “Ada petani yang panen komoditi tertentu tidak sampai 100 persen, tetapi ada juga yang diatas 100 persen. Intinya dari segi kesejahteraan, petani kita lumayan,”katanya.
Diakui Elia, penyebab lain turunnya NTP karena pembiayaan petani untuk kebutuhan lain yang cukup tinggi. Misalnya kebutuhan pendidikan, kesehatan.”Kita tahu sendiri harga diluar itu selalu meningkat,”ungkap Elia di ruang kerjanya, Rabu (02/8/2017).
Dari segi kualitas hidup, menurut Elia, petani di Papua cukup baik. Hal iitu ditandai dari hasil pendapatan maupun daya beli petani. Hanya memang harus diakui juga sekarang ini kebutuhan diluar sarana dan prasarana semakin meningkat. “Tentu saya segera minta instansi terkait untuk supaya bisa carikan jalan sehingga hasil petani bisa terdongkrak lagi,”tuturnya.
Editor: YESAYA MANSAWAN
Komentar