JAYAPURA- Kepala BPS Provinsi Papua,Drs. Simon Sapary, M.Sc mengatakan berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Papua pada bulan Juni terjadi inflasi di Kota Jayapura dan Merauke. Kota Jayapura pada Juni 2017 terjadi inflasi sebesar 1,02 persen atau terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,75 pada Mei 2017 menjadi 131,07 pada Juni 2017.
“Sedangkan Merauke pada Juni 2017 terjadi Inflasi sebesar 0,12 persen atau terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 135,41 pada Mei 2017 menjadi 135,57 pada Juni 2017,”jelas Simon.
Menurutnya, secara umum, dari 82 kota IHK tercatat sebanyak 79 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Kenaikan harga barang dan jasa di Kota Jayapura ditunjukkan oleh penurunan angka indeks pada kelompok pengeluaran barang dan jasa, yaitu: kelompok perumahan, listrik, air , gas dan bahan bakar sebesar 0,24 dan kelompok dan kelompok transportasi komunikasi dan rekreasi sebesar 5,66 persen.
Sedangkan Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga barang dan dan jasa yaitu kelompok bahan makanan sebesar -0,82 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar -0,04 persen, kelompok kesehatan sebesar – 0,08 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar -0,18 persen, sedangkan kelompok sandang tidak mengalami perubahan harga barang dan jasa.
Sementaara, di Merauke kenaikan harga barang dan jasa ditunjukkan oleh kenaikan angka indeks pada kelompok pengeluaran barang dan jasa, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,14 persen; kelompok perumahan, listrik, air dan gas sebesar 0,08 persen; kelompok sandang 0,21 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 7,39 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga barang dan jasa yaitu kelompok bahan makanan sebesar -2,39 persen dan kelompok pendidikan,rekreasi, dan olahraga sebesar -0,10 persen
Faktor pendorong terjadinya inflasi di Kota Jayapura bulan Juni 2017 adalah kenaikan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditi antara lain: angkutan udara, tarif listrik, ekor kuning, cabai merah, bawang merah, kacang panjang, kentang, bawang putih dan buncis. Beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain: cabai rawit, cakalang, kol, wortel, tomat sayur, tomat buah, mujair, ikan salam dan deho.
Faktor pendorong terjadinya Inflasi di Merauke bulan Juni 2017 adalah kenaikan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditi antara lain angkutan udara, bawang putih, telur ayam ras, daging ayam ras, kacang panjang, tahu mentah, udang basah, sepeda motor dan bawal. Beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain; mujair, cabai merah, cabai rawit ,bawang merah, bayam, tomat buah, kol putih, kepiting, minyak goreng dan terong panjang.
Besaran andil masing-masing kelompok komoditi terhadap inflasi bulan Juni 2017 di Kota Jayapura yaitu: kelompok bahan makanan sebesar -0,21 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar -0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06 persen; kelompok sandang sebesar 0,00 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,01 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,19 persen. Kelompok komoditi yang memberikan andil Inflasi pada Juni 2017 di Merauke adalah: kelompok bahan makanan sebesar -0,79 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,00 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,85 persen.
Editor: HANS BISAY
Komentar