JAKARTA | Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk di sela-sela agenda Spring Meetings yang digelar oleh IMF dan Bank Dunia.
Dalam pertemuan tersebut, Richard Adkerson dan Kathleen Quirk menyampaikan pandangan mengenai dampak kebijakan tarif perdagangan global terhadap volatilitas harga komoditas, khususnya tembaga. Mereka juga menyoroti potensi pergeseran rantai pasok global akibat dinamika ekonomi yang terus berubah.
Menanggapi hal itu, Menkeu menyatakan bahwa seluruh pihak sepakat pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang sebagai respons terhadap gejolak ekonomi global yang semakin kompleks.
“Komunikasi yang terbuka dan berimbang menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas serta kepentingan bersama,” ungkap Menkeu, dalam keterangan resminya.
Selain isu ekonomi dan perdagangan, pertemuan tersebut juga menegaskan kembali komitmen Indonesia dan Freeport-McMoRan dalam memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, khususnya dalam mendukung program pengentasan malaria di wilayah Papua.
Inisiatif ini sejalan dengan program kerja Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata, termasuk penguatan infrastruktur kesehatan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan.
Jalin Kerja Sama dengan International Finance Corporation (IFC)
Di tengah rangkaian agenda kegiatan IMF-World Bank Spring Meetings 2025 di Washington D.C., Amerika Serikat, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengadakan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas penguatan kerja sama strategis antara Indonesia dan IFC.
“IFC telah menjadi mitra penting dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Saya mengapresiasi komitmen IFC untuk terus memperkuat dukungannya terhadap program pembangunan di Indonesia, terutama pada sektor-sektor yang menjadi prioritas nasional,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menkeu menyampaikan, salah satu dukungan IFC ditujukan pada program agrikultur dan sanitasi air. “Saya tentu menyambut baik, terlebih hal tersebut sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo,” ujarnya.
Menteri Keuangan juga mendorong kolaborasi IFC dengan BUMN special mission vehicle sebagai upaya untuk menghadirkan pembiayaan inovatif bagi pembangunan infrastruktur, khususnya yang melibatkan pemerintah daerah.
“It was a fruitful discussion with Makhtar. I’m delighted to enhance our collaboration..!” pungkasnya.
Editor | TIM | PAPUA GROUP
Komentar