Program 1 Juta Hektare Pertanian untuk Ketahanan Pangan

MERAUKE | PAPUA TIMES- Kebijakan pemerintah melalui pengembangan 1 juta hektare pertanian diseluruh Indonesia termasuk di Provinsi Papua Selatan dimaksudkan untuk ketahanan pangan.

Kebijakan satu juta hektare lahan pertanian ini dilakukan diseluruh Indonesia dan bukan hanya di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. “Bukan hanya di Merauke, ditempat lain juga ada lahan seluas itu,”ungkap Pejabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Komjen Pol (Purn) Rudy Sufahriadi saat pertemuan dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) se-Provinsi Papua, Selasa (12/11/2024), di Gedung Olahraga Merauke.


Pj Gubernur Papua Selatan, Komjen Pol (Purn) Rudy Sufahriadi hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2024 yang berlangsung di Sentul International Convention Center, Bogor. (Foto: Humas Pemprov Papua Selatan)

Pj Gubernur didampingi Sekda Papua Selatan, Maddaremmeng mengumpulkan seluruh ASN untuk menyampaikan arah kebijakan presiden. Dia mengatakan, arah kebijakan presiden mengacu pada Asta cita Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo-Gibran mengusung Visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Visi itu diwujudkan dengan 8 misi yang disebut Asta Cita yang berisikan tentang pengokohan ideologi hingga demokrasi.

Ada juga soal pemantapan sistem pertahanan negara dan mendorong kemandirian bangsa lewat swasembada pangan hingga ekonomi kreatif. Rudy menyebut, semua bermuara dari asta cita presiden termasuk semua kegiatan yang ada di Provinsi Papua Selatan, kementerian pun berpatokan dari asta cita tersebut.

Presiden Prabowo Saat Meninjau Kesiapan Lahan Sawah di Merauke, Papua Selatan.

Mengacu pada asta cita itu, ada kebijakan satu juta hektare lahan di Merauke untuk pertanian. Bukan hanya di Merauke, ditempat lain juga ada lahan seluas itu, bukan hanya di Papua Selatan.

Rudy menjelaskan, mengapa lahan pertanian terus digenjot karena secara global, dunia ini akan mengalami suhu iklim yang akan meningkat. “Selama ini kita disuplai beras dari negara-negara di Asia baik oleh China, Thailand bahkan dari India pasti akan terhenti,”kata dia.

Kata Rudy, suhu panas akan meningkat sehingga mengganggu kecukupan, persediaan makanan yang biasa di negara-negara yang biasa mengirim beras ke Indonesia akan terhambat dan terhenti.

Untuk itu, jauh sebelumnya negara Indonesia mempersiapkan ketahanan pangannya sendiri. “Alam kita bisa, kenapa kita tidak bisa, yang paling penting itu kita berusaha dulu supaya ketahanan pangan di Indonesia bisa terjaga,”ujarnya.

Ia mengatakan, tidak ada satu negara berdiri kalau ketahanan pangannya tidak kuat, makanya ketahanan pangan ini harus digenjot.

Editor | RUDIS | TIM REDAKSI

Komentar