JAYAPURA | PAPUA TIMES- Penjabat Gubernur, Ramses Limbong dan dua calon gubernur Papua, Benhur Tomi Mano dan Matius D Fakhiri menyesalkan aksi teror bom molotov di kantor redaksi Jubi yang berada Waena, Kota Jayapura, Rabu dini hari. Ketiganya meminta aparat penegak hukum segera mengungkap pelaku pengeboman.
Gubernur Limbong meminta aparat kepolisian bisa bergerak cepat mengusut secara tuntas para pelaku. Sehingga, aksi terror tersebut bisa terungkap dengan jelas. “Tentu kita sesalkan ya kejadian itu, tetapi siapa pelakunya biar aparat keamanan yang bekerja untuk itu,” ujarnya kepada pers di Jayapura.
Ramses berharap aparat kepolisian dapat mengusut tuntas insiden penyerangan ini. “Kita harapkan pelaku segera di tangkap dan harapan kita kedepan kejadian teror kepada pers tidak terulang, apalagi sampai menganggu aktivitas jurnalis maupunn masyarakat Papua pada umumnya,” ujarnya.
Walaupun mendapat ancaman teror, Ramses minta kepada pers di Papua tetap bekerja dan melaksanakan tugas. Seluruh pihak dihimbau menjaga keamanan demi sukses agenda pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang aman dan damai.
Calon Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri menyampaikan prihatin atas aksi teror tersebut. “Saya selaku pribadi dan atas nama pasangan Mari-YO menyampaikan prihatin atas kejadian yang terjadi di kantor Media yang terjadi subuh tadi. Tentunya kami menyayangkan dan mengecam keras tindakan seperti ini. Bahwa aksi teror seperti ini, tentunya sangat tidak dibenarkan atas alasan apapun dan mengutuk siapapun yang melakukan hal itu,”tegas Matius Fakhiri kepada wartawan di Jayapura, Rabu.
Fakhiri meminta semua pihak tetap tenang. Ia yakin kepolisian sudah mengambil langkah-langkah penegakan hukum untuk mengungkap kejadian tersebut.
“Kita harus beri waktu kepada kepolisian untuk menangani kasus tersebut, saya berharap kasus ini dapat segera terungkap unutuk mengetahui siapa pelaku dan apa motifnya,”harapnya.
Menurutnya, peran media sangat penting, sehingga aksi teror terhadap Media Jubi dapat membelenggu kebebasan pers. media dan pers harus diberi ruang seluas-luasnya dalam memberitakan segala informasi, agar masyarakat dapat menerima informasi seakurat mungkin.
Sementara itu, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano- Yeremias Bisai (BTM-YB) berharap Kepolisian Daerah (Polda) Papua bisa mengusut tuntas kasus teror yang terjadi di Kantor Redaksi Jujur Bicara (Jubi) di Jayapura, pada Rabu dini hari.
“Kami pasangan BTM – YB, mengutuk aksi tersebut,” ujar Manajer Kampanye BTM – YB Mukri Hamadi, di Jayapura, Rabu.
“Kami Paslon BTM-YB beserta PDIP, PKN Dan Koalisi Perjuangan Rakyat mengapresiasi Media dan Wartawan yang telah bekerja keras mengawal perjalanan demokrasi di Tanah Papua. Serta mendukung kebebasan Pers dan independensi media dalam melaksanakan tugas jurnalistik, yang menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik dalam Pilkada Papua 2024,” terang Mukri.
Pasangan BTM-YB mengecam keras tindakan menghalang-halangi kebebasan pers dalam bentuk apapun, terlebih teror yang dialamatkan kepada perusahaan pers maupun wartawan yang bertugas di lapangan.
“Hormati kebebasan pers yang diamanatkan UU Nomor 40 Tahun 1999,” tegasnya
Ditambahkan Mukri, BTM-YB mendukung Polda Papua untuk menindak tegas segala bentuk teror kepada media dan wartawan dalam menjalankan kerja jurnalistik.
Kantor Redaksi media Jujur bicara atau Jubi yang terletak di Jalan SPG Taruna Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua dilempari bom molotov pada Rabu (16/10/2024) dini hari, sekitar pukul 03.15 WIT.
Sejumlah dua mobil operasional Jubi yang diparkir di halaman kantor itu terbakar dan rusak. Pelemparan bom molotov itu diduga dilakukan oleh dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor.
Sejumlah saksi mata di sekitar Kantor Redaksi Jubi mengatakan bom molotov itu dilemparkan dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Kedua pelaku celana, jaket, masker, dan helm berwarna hitam.
Menurut saksi mata, sebelum pelemparan bom molotov terjadi, kedua orang pelaku itu beberapa kali melintas di depan Kantor Redaksi Jubi. Sejumlah saksi menyatakan kedua pelaku mondar-mandir di sana sejak Selasa (15/10/2024) sekitar pukul 23.00 WP.
Pada Rabu dini hari, sekitar sekitar pukul 02.00 WP, kedua pelaku berhenti di bawah pohon mangga yang berada di dekat Kantor Redaksi Jubi, mengamati keadaan di sana, lalu pergi.
Sekitar pukul 03.15, kedua pelaku datang lagi, berhenti di depan pagar Kantor Redaksi Jubi, dan melemparkan dua benda. Benda pertama meledak, menimbulkan kobaran api. Benda kedua membuat kobaran api semakin membesar.
“Kedua [pelaku] sempat panik dan kesulitan menyalakan sepeda motor. Tapi kami juga takut, jadi kami tidak mendekat. Kami lalu pukul tiang listrik [dan] pagar untuk membangunkan warga,” kata seorang saksi mata.
Editor | TIM REDAKSI
Komentar