Kolaborasi Freeport, BBKSDA dan Lembaga Konservasi Jaga Keanekaragaman Hayati di Tanah Papua

JAYAPURA | PAPUA TIMES- PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, lembaga swadaya masyarakat bidang konservasi, dan pemerintah daerah propinsi maupun kabupaten menjaga keanekaragaman hayati di Papua.

Kolaborasi tersebut diklaim berhasil melepasliarkan satwa endemic Papua hasil penyitaan, satwa dibawa ke kandang transit milik PTFI di Timika sebelum dilepas ke alam. hingga saat ini PTFI telah melepasliarkan 56.650 kura-kura moncong babi, 25 mamalia, 124 reptil, dan 578 burung.

VP Environmental PTFI Gesang Setyadi mengatakan kontribusi lainnya dalam menjaga keanekaragaman hayati di Bumi Cenderawasih, adalah membantu penemuan spesies baru yang belum dideskripsikan secara ilmiah sebelumnya. Antara lain penemuan 50 serangga baru, 21 spesies kepiting baru, dua spesies ikan, satu spesies katak, satu spesies kadal serta 29 tumbuhan spesies baru.

VP Environmental PTFI Gesang Setyadi memberikan pemaparan penemuan spesies Anjing baru “Singing Dog” di talkshow dan diskusi dengan tema “Peran Serta Swasta dalam Konservasi Hidupan Liar di Indonesia” di acara Pekan Keanekaragaman Hayati Indonesia 2024

Gesang mengatakan PTFI secara rutin menerbitkan Buku Biodiversity yang berisi tentang kupu- kupu, kepiting, burung dan lainnya. Total sebanyak 12 seri buku telah diterbitkan hingga saat ini. “Sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di lokasi dengan mega biodiversity PTFI bertanggung jawab memberikan kontribusi terhadap keanekaragaman hayati yang ada di Papua. Ini menjadi salah satu policy kami,” kata Gesang Setyadi dalam press releasenya.

“Kami juga bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada dalam melakukan penelitian New Guinea Singing Dog, yang merupakan salah satu anjing tertua di dunia, yang ditemukan di kawasan pertambangan Grasberg,” katanya.

Adapun Pekan Keanekaragaman Hayati Indonesia 2024 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di bawah Direktorat Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem berlangsung 15–17 Mei.

Kegiatan ini bersamaan dengan “World Species Congress 2024 IUCN—The World Conservation Union” dengan tema internasional “Keanekaragaman Hayati & Keamanan Air Tawar, Air, Lautan Dan Pesisir”.

IUCN atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam adalah sebuah organisasi internasional yang didedikasikanuntuk konservasi sumber daya alam.

Editor | PAPUA GROUP

Komentar