Ditargetkan Pembangunan BTS 4G di seluruh Papua Rampung Juni 2024

JAKARTA | PAPUA TIMES- Badan Aksesibilitas dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di seluruh Papua rampung pada Juni tahun ini (2024).

Pembangunan BTS masih menyisahkan menyisakan 628 tower BTS4G yang belum selesai. Sesuai rencana pemerintah, BAKTI Kominfo wajib menyelesaikan infrastruktur BTS 4G di daerah 3T pada bulan Juni 2024.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Dirut BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar mengatakan BAKTI Kominfo telah menyelesaikan pembangunan 4.990 BTS 4G di wilayah 3T hingga akhir 2023 lalu, dari target total 5.618 BTS 4G.

“Hal ini berarti masih kurang 628 tower BTS yang masih harus BAKTI Kominfo selesaikan. Kita komit menyelesaikan pembangunan berbagai Base Transceiver Station (BTS) 4G di pulau Papua,”ungkap Fadhilah dalam acara Ngopi Bareng Kominfo yang dihadiri oleh wartawan pada Jumat (8/3) di gedung Kominfo, Jakarta.


Dirut BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar

Fadhilah Mathar menyatakan bahwa saat ini ada 118 situs yang siap dioperasikan di wilayah Papua, namun 630 BTS 4G yang tersisa, mayoritas berada di Papua, menunjukkan bahwa tantangan utama bukan hanya aspek geografis, tetapi juga keamanan di wilayah tersebut.

“Sejauh ini, sebagian besar masalah terkait dengan keamanan, terutama di Papua. Meskipun demikian, kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini, dengan 421 lokasi di Papua yang masih menunggu material on site,” ungkap Fadhilah.

Fadhilah mengungkapkan bahwa BAKTI telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Kepala Dinas, dan Bupati setempat. Mereka bersedia menjamin keamanan tim BAKTI selama proses pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.

Dia menjelaskan bahwa target penyelesaian tetap pada bulan Juni 2024, sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo. Meskipun masih ada kendala, upaya untuk menyelesaikan proyek ini akan terus dilakukan, dengan penekanan pada keselamatan tim dan jaminan keamanan dari pihak Pemerintah Daerah. “Sekarang sudah berporgres. Yang belum sampai saat ini material on site sisa 421 lokasi dan semuanya di Papua,” ujarnya.

Fadhilah mengaku bahwa tantangan di Papua bukan cuma soal geografis, tetapi juga keamanan di wilayah tersebut. “Kami sudah melakukan rakor dengan Pemda Papua, Kepala Dinas, dan Bupati setempat. Mereka siap menjamin keamanan kami dalam membangun infrastruktur di sana,”ungkapnya.

Adapun beberapa lokasi kahar diantaranya berada di Papua Pegunungan dan Papua Tengah. Hal ini pun telah dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) dengan Pemda.

“Kepala dinas, dan bupati itu sangat responsif membantu BAKTI. Mereka mengatakan sekarang termasuk kabupaten Nduga, silahkan lakukan melakukan pembangunan nanti dikasih informasi kepada Bakti kondisi keamanan di sana dan kapan mulai turun ke lapangan atau mobilisasi perangkat,” kata dia.
Editor | PAPUA GROUP