Pasar Mama Papua Merauke Rp3,5 M Dibangun

MERAUKE | PAPUA TIMES- Pasar Mama Papua di jalan Borep, Kabupaten Merauke, akhir September depan mulai dibangun menggunakan dana APBN melalui Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sebesar Rp 3,5 miliar.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah membangun pasar mini di belakang SMPN 2 Merauke. Pasar tersebut belum ditempati karena pembangunan jalan masuk kesana belum dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Merauke.

“Kenapa (pasar) yang di belakang SMP 2 belum diaktifkan karena kita belum menjalankan kewajiban kita, sehingga di ABT (Anggaran Belanja Tambahan) ini kita akan bangun jalan. Sementara untuk yang di Blorep sudah dilakukan tender dan dalam pertengahan atau akhir September 2023 sudah mulai dikerjakan,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Merauke, Erick Rumlus, Jumat (8/9/2023).

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Merauke,Erick Rumlus.

Dia menambahkan, pemisahan Pasar Mama Papua dilakukan agar lebih memberikan kesempatan dan kebebasan khusus Orang Asli Papua untuk menjual pangan lokalnya seperti sayuran segar dan organik, ikan, udang yang baru ditangkap dan umbi-umbian serta sagu.

“Sehingga pasar akan sama dengan pasar umum tapi yang menjualnya hanya Mama Papua,”ujarnya.

Target pembangunan Pasar Blorep, selesai Desember 2023, menggunakan konstruksi rangka bajak yang sudah dipesan tinggal dipasang. Kedua pasar tersebut dijadwalkan awal tahun 2024 sudah digunakan.

Bupati Bertemu Pedagang
Sementara itu, Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT, Jumat (8/9/2023) memberikan arahan kepada para di Pasar Baru Merauke.

Para pedagang sebelumnya sudah diberitahukan Petugas Satpol PP untuk melakukan kegiatan jual beli di dalam wilayah pasar, dan dilarang untuk tidak beraktivitas di badan jalan samping Kantor Satpol PP dan belakang Monumen Kapsul Waktu.

“Kita tertibkan supaya lebih rapi dan menghindari terjadi kecelakaan, sehingga bapak ibu harus masuk ke dalam. Tapi sebelum itu akan saya lihat mana yang harus diperbaiki. Jadi tidak ada lagi yang di pinggir jalan, semua di dalam pasar,” kata Romanus dalam pertemuan di samping Kantor Satpolpp Merauke.

Dikatakan, aktivitas di pasar tersebut hanyalah sementara, sebab ke depan akan dipindahkan ke lokasi baru sekitar Blorep yang kini masih dikerjakan pemerintah. Selanjutnya, jalan jalur daerah Pasar Baru akan ditutup dan semua aktivitas lalu lintas mengikuti jalur yang ditentukan pemerintah.

Kasatpol PP Merauke, Fransiskus Kamijai menyebut jumlah pedangan Orang Asli Papua (PAP) sebanyak 111 dan 56 pedagang non OAP. Dalam pertemuan singkat tersebut, pedagang sepakat semua masuk di dalam Pasar dan tidak ada yang menjual di luar pasar supaya tidak timbul kecemburuan.

Pewarta | RUDIS

Komentar