JAKARTA | PAPUA TIMES- Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin memastikan korban meninggal di Kabupaten Puncak Papua, Provinsi Papua Tengah diakibatkan diare dan cuaca ekstrim.
“Jadi, seperti Saudara tahu bahwa sudah terjadi kekeringan di sana (Kabupaten Puncak) dan cuaca ekstrem dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan, tapi karena diare dan karena cuaca,” tuturnya mengawali keterangan pers usai memimpin rapat terbatas, di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (02/08/2023).
Merespons bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah yang terjadi sejak awal Juni 2023, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) memanggil pimpinan kementerian/lembaga (K/L), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri), guna memastikan berbagai langkah penanganan dalam masa tanggap darurat ini.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan, menyikapi masa tanggap darurat hingga 7 Agustus 2023 ini, sejumlah K/L, Panglima TNI, dan Kapolri beserta pemerintah daerah dan lembaga keagamaan telah berkolaborasi mendistribusikan bantuan logistik, bantuan kesehatan, dan sarana dan prasarana lain guna menyelamatkan penduduk yang kehilangan stok bahan pangan.
“Mengenai bantuan kepada mereka, pertama, sekarang ada masa darurat itu, tanggap darurat ditetapkan satu minggu. Kita sepakat ini ditambah, untuk sementara ini kita tambah menjadi dua minggu. Jadi, dua minggu nanti, yang pertama, kita evaluasi lagi,”jelas Wapres mengutip keterangan resminya, Rabu, 2 Agustus 2023.
Namun, Wapres menjelaskan, pengiriman logistik hingga ke tangan masyarakat ini terkendala dua hal, yaitu faktor cuaca dan transportasi. Ia menyebut, akses distribusi hanya dimungkinkan dari jalur udara, tetapi terkendala cuaca.
Oleh karena itu, imbuhnya, pemerintah tengah mencari solusi untuk cara pendistribusian, supaya masyarakat tidak perlu memanggul sendiri bantuan yang dikirimkan kepada mereka.
“Hal-hal yang bisa kita atasi, ya kita bersiap saja untuk mengantisipasi,” ucap Wapres.
“Hanya memang distribusi ke tempat-tempat yang ini juga menjadi kendala yang sedang dicari solusinya, selain dipanggul ini apa,” sambungnya.
Tidak hanya itu, Wapres juga memiliki rencana aksi, pemerintah pusat harus segera menyiapkan langkah-langkah terpadu selama masa pemulihan bencana dalam beberapa bulan ke depan serta memulai penyusunan strategi besar pembangunan sentra-sentra pangan di daerah-daerah rawan bencana kekeringan di kawasan pegunungan Papua.
Melalui rapat internal ini, dipastikan langkah kolaborasi antara pusat dan daerah, lembaga keagamaan, lembaga masyarakat, ataupun berbagai sukarelawan dalam menyelamatkan korban di masyarakat, dan bersamaan pula, dikelola strategi yang berkelanjutan di wilayah Pegunungan Papua.
Editor | HASAN HUSEN
Komentar