VANUATU | PAPUA TIMES- Konferensi Gereja-gereja Pasifik, Pacific Conference of Churches (PCC) berkomitmen mengadvokasi United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) agar menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group (MSG).
Minggu lalu, PCC dan mitra masyarakat sipil lainnya menjadi tuan rumah bagi pemimpin gerakan kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda, dalam sebuah acara doa bersama di Suva, di mana bendera Bintang Kejora dikibarkan, menjelang Pertemuan Menteri Seni dan Budaya MSG ke-8 (MACM) di Vanuatu minggu ini.
Sekretaris Jenderal PCC, Pendeta James Bhagwan, mengatakan bahwa masyarakat Pasifik telah mengakui ULMWP sebagai perwakilan politik rakyat Papua Barat.
“PCC telah mengibarkan bendera Bintang Kejora meskipun bendera tersebut compang-camping untuk mengingatkan kita bahwa meskipun keluarga/kampung halaman kita di Papua ditindas, dipindahkan, ditekan dan menghadapi serangan terus menerus terhadap martabat dan hak asasi manusia mereka, mereka tetap memiliki harapan untuk mendapatkan hak untuk menentukan nasib mereka sendiri,” ujar Pendeta Bhagwan dikutip RNZ Pasifik.
“Anda tidak pergi sendiri ke pertemuan MSG itu,” katanya, seraya menambahkan “Anda pergi dengan Tuhan dan dengan kami di dalam hati Anda, karena mengetahui bahwa sementara Anda menunggu pengakuan resmi ULMWP sebagai anggota penuh dari Melanesian Spearhead Group, Gereja-gereja Pasifik dan Masyarakat Sipil Anda, rakyat Pasifik telah mengakui ULMWP sebagai perwakilan politik rakyat Tanah Papua”.
Sementara itu, Pemimpin pro-kemerdekaan Papua Barat, Beny Wenda mengatakan bahwa Papua Barat berhak atas keanggotaan penuh MSG karena “ikatan etnis, budaya, dan bahasa kami dengan seluruh Melanesia”.
“Jika para pemimpin Melanesia membutuhkan bukti lebih lanjut tentang perlunya keanggotaan penuh ULMWP, maka Indonesia telah memberikannya,” katanya.
“Indonesia mengklaim bahwa mereka berhak atas keanggotaan MSG karena mereka mewakili populasi Melanesia lainnya. Jika memang demikian, lalu mengapa mereka diam saja? Indonesia tidak bisa mengklaim mewakili orang Papua Barat di MSG, karena kami sudah memiliki perwakilan melalui ULMWP.”
“Pada saat yang sama, mereka harus memahami bahwa orang Papua Barat berbicara dengan satu suara dalam menuntut keanggotaan penuh. Semua kelompok, usia, dan suku benar-benar bersatu dan fokus untuk mencapai misi kami. Kami tidak akan terhalang.”
Editor | RNZ PASIFIC
Komentar