NABIRE | PAPUA TIMES- Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrat pada 9 September mendatang Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD PD) Papua menggelar kegiatan berbagi kasih dengan rakyat.
Hal itu diawali di wilayah Adat Meepago, tepatnya di kabupaten Nabire, dengan memberikan bantuan uang tunai senilai Rp500 juta dan 100 sak semen, untuk mendukung pembangunan Rumah adat atau Honai masyarakat Nusantara Nabire, Jumat (02/07/2021).
Bantuan Kasih diserahkan langsung Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Papua, Ricky Ham Pagawak (RHP) didampingi sejumlah kader antara lain Ketua Fraksi Demokrat di DPR Papua, Mustakim dan anggota Thomas Sondegau.
Pada kesempatan itu hadir pula perwakilan Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat Carolus Bolly.
Bantuan itu sendiri diterima kepala Suku masyarakat Nusantara di Nabire, Ayub Wenda, didampingi Kepala Suku Meepago, Ferry Youw, ketua Dewan Adat Nabire, Herman Sayori, kepala Suku Moni di Nabire dan sejumlah tokoh adat, gereja, pemuda dan perempuan.
Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Papua, Ricky Ham Pagawak (RHP) mengatakan, apa yang mereka lakukan adalah sesuai instruksi Ketua Umum DPP PD, Agus Harimurti Yudhoyono untuk selalu dekat dan berkoalisi dengan rakyat. Itulah alasan Pengurus Demokrat Papua dan Fraksi Demokrat DPR Papua memberi bantuan di Honai Nusantara.
Menurutnya, bantuan itu adalah sumbangan dari para kader utama Demokrat Papua, diantaraya para bupati dan fraksi Demokrat di legislatiF.
“Jadi pada tanggal 9 April lalu, kami pernah hadir disini guna memberi bantuan bagi masyarakat yang mengungsi dari Intan ke Nabire ini. Saat itu kami diudang kepala suku nusantara dan sejumlah tokoh adat untuk melihat honai mereka. Dan hari itu mereka menyerahkan proposal permohonan bantuan. Nah Hari ini dalam rangka HUT Partai Demokrat yang ke 20, Demokrat Papua mulai berbagi kasih dimulai dari wilayah Meepago di kabupaten Nabire. Dari sini kami akan terus memberikan bantuan di seluruh tanah Papua,” jelasnya.
RHP menjelaskan, di Papua ini ada tiga elemen penting yang harus berjalan bersama-sama yakni adat, pemerintah dan gereja. Sehingga partai Demokrat melihat dan memahami kondisi itu.
“Kami sebagai kader Demokrat di pemerintahan, maka para bupati kader Demokrat meski sudah membangun daerah masing-masing, tetapi kami juga melihat adat itu penting, tanpa mereka kami tidak bisa menjadi pemimpin. Seperti contoh ketua DPD Kami pak Gubenru Lukas Enembe, saya sendiri dan para bupati lainnya,” ujarnya.
“Sekalipun dia adalah orang nusantara dari manapun, karena dia tahu adat di Papua maka bisa menjadi pemimpin di Papua. Maka kehadiran kami di honai Nusantara Nabire ini, meski mungkin lokasinya relative tersembunyi di kota Nabire, tetapi kehadiran kami ini ingin menunjukan bahwa kantor adat ini penting dan bentuk penghargaan pada adat,” tambahnya.
Editor | HANS B | REIS M
Komentar