Uncen Bentuk Pusat Studi Indo Pasifik

JAKARTA | PAPUA TIMES- Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Repulik Indonesia mendukung pembentukan Pusat Studi Indo-Pasifik di Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura, Papua.

Pusat Studi Indo-Pasifik merupakan kerja sama Kedeputian Koordinasi Bidang Politik Luar Negeri (Pollugri) Kemenko Polhukam dan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kemlu.

“Secara strategis pembentukan Pusat Studi Indo-Pasifik merupakan bagian penting dalam upaya Indonesia melakukan engagament di kawasan Pasifik dan menghubungkan ASEAN dengan Kawasan Pasifik melalui kerangka ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP),” ujar Plt Deputi Bidkoor Politik Luar Negeri Dr. Pribadi Sutiono dalam sambutannya disela-sela penandatanganan pembentukan Pusat Studi Indo-Pasifik di Universitas Cendrawasih (Uncen), Jumat (12/3/2021) pekan lalu.

Pribadi berharap, kerja sama ini merupakan langkah awal dalam membangun kerjasama yang lebih erat dalam pelaksanaan program kerja Pusat Studi Indo-Pasifik yang selaras dengan konsep AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific/AOIP atau Pandangan Bersama ASEAN tentang konsep Indo-Pasifik) dan kepentingan nasional Indonesia.

Sementara itu, Kepala BPPK Kemlu, Dr. Siswo Pramono menyampaikan bahwa pembentukan Pusat Studi Indo Pasifik Uncen memiliki nilai strategis karena posisi Papua yang merupakan gerbang Indonesia ke Samudra Pasifik dan Oceania.

Papua memiliki potensi ekonomi dan budaya yang dapat dikembangkan dari kerja sama dengan negara-negara di Pasifik Selatan.

Kerja sama antara Kedeputian Pollugri Kemenko Polhukam dan BPPK Kemlu dengan Uncen ini akan diimplementasikan melalui berbagai kegiatan yang bersifat akademis.

Diantaranya kajian dan penelitian bersama, kuliah umum, kegiatan magang untuk mahasiswa dan kerjasama riset bersama Universitas lainnya baik di dalam negeri maupun luar negeri utamanya di negara-negara Kawasan Pasifik.

Pembentukan Pusat Studi Indo-Pasifik Uncen diselenggarakan secara hybrid (daring dan luring) dan dihadiri oleh civitas akademika Uncen, BPPK Kemlu, Direktorat Polkam ASEAN Kemlu, Keasdepan Kerjasama Aspasaf Kemenko Polhukam dan Keasdepan Kerjasama ASEAN Kemenko Polhukam.

Editor | HASAN HUSEN

Komentar