JAYAPURA|PAPUA TIMES- Peresmian stadion utama dan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tanggal 23 Oktober 2020 tetap digelar tanpa dihadiri masyarakat umum. Peresmian dilakukan secara virtual dan ditayang secara langsung di sejumlah media televisi.
Panitia Besar (PB) PON XX Papua memastikan wartawan,Forkompinda,atlet, pelatih,asisten pelatih,ofisial serta panitia yang bakal menghadiri peresmian wajib menjalani rapid test dan mendapatkan ID Card berbacode (kartu bertanda khusus) yang dikeluarkan PBPON XX
“Meski peresmian dilakukan secara virtual, tetap protokol kesehatan ketat kami berlakukan. Siapapun yang hadir baik panitia, maupun tamu undangan wajib miliki id card bebas dari corona virus,” kata Kabid Humas PB PON Papua Kadkis. Matdoan kepada pers, Kamis (22/10/2020) di Jayapura.
“Jadi Id card ber barcode dikeluarkan dari hasil rapid test yang diketahui oleh Diskominfo dan Satgas covid-19. Siapapun yang hasilnya reaktif tidak dikeluarkan id card itu. Ini syarat bagi peserta baik forkopimda, Panitia bahkan wartawan yang meliput,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa Asiz ini juga mengungkapkan peserta yang hadir dalam agenda tersebut hanya Forkompinda Papua maupun tamu undangan, tidak dibolehkan untuk penonton.
Sebab ini merupakan keputusan dari berbagai pihak baik kepolisian Papua dan panitia penyelenggara. “Panitia sudah putuskan bahwa tidak ada penonton karena keputusan itu berdasarkan pertimbangan untuk kami semua berupaya untuk memutus mata rantai pandemi. Masyarakat pun bisa menonton dan dengar secara live di media seperti TVRI, Jaya TV, dan RRI,” tegasnya.
Selain itu, Asiz memohon maaf atas tidak kenyamanan agenda tersebut yang tidak melibatkan masyarakat secara langsung. “Kami selaku panitia minta maaf kepada masyarakat, karena ini sudah keputusan yang hadir juga pun di batasi dan harus melalui proses untuk memeriksa kesehatan rapid test lalu di keluarkan id card sebagai akses untuk masuk ke Stadion,” pungkasnya.
Editor|HANS BISAY
Komentar