Stop Diskriminasi Tenaga Kesehatan

JAYAPURA – Sejumlah tenaga medis di Kota Jayapura dilaporkan mendapat tindakan diskriminasi dari masyarakat. Tak sedikit dari mereka menumpahkan amarah di media sosial karena merasa tidak terima dengan perlakuan masyarakat yang notabene adalah tetangga sendiri.

“Kalau di luar negeri para tenaga medis oleh tetangga diberikan semangat sebelum bertugas karena mereka tahu resiko kami nyawa adalah taruhannya”.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Dr. BENHUR TOMI MANO | YERMIAS BISAI,S.H 53%, 55539 votes
    55539 votes 53%
    55539 votes - 53% of all votes
  • KOMJEN POL MATHIUS D FAKHIRI,SIK | ARYOKO RUMAROPEN 47%, 50051 vote
    50051 vote 47%
    50051 vote - 47% of all votes
Total Votes: 105590
26 November 2024
Voting is closed

“Tetapi di kami disini malah seperti dijauhi, dilihat dengan sinis dan tak ada yang mau berdekatan dengan kami,” keluh seorang tenaga medis kepada pers yang enggan namanya disebut, Sabtu.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Silwanus Sumule, dalam keterangan pers mengaku kecewa dengan sikap tersebut.

Menurut dia, mestinya profesi tenaga medis di Papua itu harus diapresasi karena jumlah mereka sangat sedikit, namun mesti bekerja memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan yang tinggi.

“Kalau sekarang masyarakat melakukan diskriminasi lalu ada orang sakit datang ke rumah sakit, siapa yang urus?,” terangnya.

Ia pastikan seluruh tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19, melengkapi dirinya dengan alalt pelindung diri (APD). Bahkan untuk saat ini diberlakukan tes rutin kepada para tenaga medis, untuk memastikan mereka tak terpapar virus saat menangani pasien maupun di rumah.

“Percayalah petugas kesehatan selaluh melindungi dirinya saat menangani pasien corona,” kata Silwanus.
Ia katakan, Pemprov Papua bahkan telah menyiapkan hotel untuk menjadi tempat tinggal sementara bagi tenaga medis. Hal itu untuk memberikan kemudahan bagi tenaga medis dalam melakukan pelayanan kepada pasien Covid-19.

“Saat ini memang baru RS. Bhayangkara yang menggunakan hotel dan meminta. Kalau RS lain meminta kita akan berikan demi kelancaran pelayanan,” terang ia.

Diketahui, jumlah kasus positif Covid-19 di Papua telah mencapai kumulatif 61 kasus.

EDITOR : ERWIN

Komentar