2000 Pengungsi ke Tolikara, Gereja GIDI Tampung Pengungsi Wamena

KARUBAGA (PTIMES)- Pemerintah Kabupaten Tolikara menyiapkan kurang lebih 100 unit kendaraan roda empat untuk mengangkut pengungsi dari Wamena Kabupaten Jayawijaya ke Karubaga.

“Guna mengamankan warga korban kerusuhan di Wamena, Pemkab Tolikara menyiapkan puluhan angkutan mobil untuk mengevakuasi pengungsi korban kerusuhan dari Wamena diangkut ke Tolikara sejak Selasa (24/9/2019) hingga Sabtu (28/09/2019) pekan lalu,”ungkap Sekertaris Daerah (Sekda) Kbupaten Tolikara Anton Warkawani,SE di Karubaga.

SIAPA CALON GUBERNUR PAPUA 2024-2029, PILIHAN ANDA
  • Add your answer
Poll Options are limited because JavaScript is disabled in your browser.

Dikemukakan Sekda saat ini pengungsi dari Wamena yang diberada di Karubaga ibukota Kabupaten Tolikara sebanyak lebih dari 2 ribu orang. Sebagin besar ditampung di Gereja Injili di Indonesia (GIDI).

“Lebih dari 2 ribu pengungsi sudah berada di kota karubaga. Saat ini pengungsi ditampung di aula Gereja GIDI Karubaga. Ada sebagian juga yang mengungsi ke rumah-rumah kerabat keluarga di kota karubaga dan juga tersebar di seluruh Tolikara sambil menunggu membaiknya situasi di kota Wamena dan sekitarnya.”

Pada kesempatan tersebut, Sekda mengajak seluruh elemen masyarakat Tolikara untuk menjaga keamanan dan ketertiban dan menyambut dengan baiki saudara-saudara sesame anak bangsa yang terpaksa mengungsi dari Wamena.

Pemkab Tolikara bersama seluruh elemen masyarakat, Senin (30/9/2019) menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi kondisi keamanan dan ketertiban pasca kerusuhan di Wamena.

Dalam pertemuan itu Pemerintah TNI/POLRI bersama masyarakat Tolikara bertekad menjaga Tolikara sebagai daerah zona damai. Para kepala suku dan tokoh agama,tokoh masyarakat,serta tokoh pemuda juga diminta untuk memberikan pemahaman secara baik kepada masyarakat terutama para mahasiswa exsodus dari luar Papua.
“saya minta para kepala suku,dan tokoh agama,tokoh pemuda dan seluruh elemen masyarakat Tolikara berperan aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak terpengaru dengan situasi kerusuhan di beberapa tempat di Papua,”pinta Sekda.

Editor: LEPIANUS KOGOYA