JAYAPURA- Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pesimis pelari-pelari Papua dapat menorehkan prestasi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang di Bumi Cenderawasih. Untuk meraih medali emas di nomor-nomor lari kemungkinan besar takkan terwujud karena hingga kini rekor nasional maupun asia masih didominasi pelari-pelari dari Provinsi Nusa Tenggara Bara, Jawa Timur, Sumatera Selatan, DKI Jakarta dan lainnya.
Ketua Pengprov PASI Papua, Ir. Michael Kambuaya mengatakan peluang Papua untuk meraih medali emas sangat tipis.
Selain persaingan sangat ketat, persiapan para atlet Papua menuju PON XX tidak maksimal. Atletik adalah Cabang Olahraga (Cabor) terukur sehingga atletnya perlu dilatih secara intensif.
“Namun melihat realitas pesaing-pesaing dari provinsi lain, dalam ajang PON nanti dengan persiapan kita yang tidak maksimal sulit mengantongi medali,”ungkap Kambuaya kepada usai menghadiri Diskusi Olahraga Menuju Prestasi PON XX dan Peparnas XVI di Papua yang berlangsung,Senin (08/4/2019) di Ball Room Swiss Bell Hotel Jayapura.
Menurutnya, untuk mencapai prestasi di PON XX, KONI Papua harus segera melaksanakan pemusatan latihan atau Training Center (TC) terpusat, sehingga ada kemajuan dari para atlet. “Daerah lain sudah lakukan persiapan sejak dua tahun lalu, kita sebagai tuan rumah PON, belum lakukan apa-apa. Jangan sampai sampai kita seperti tamu di rumahnya sendiri,”ujarnya.
“Kita akui sekarang ini ada pemusatan latihan berjalan, tetapi tidak berjalan maksimal. Dan pemusatan latihan terpusat pun tidak jelas kapan. Kita baca di media pencanangan TC terpusat sejak awal tahun, tapi molor terus. Jadi, kalau mau TC akhir bulan ini, segera laksanakan, jangan tunda lagi,”tegas Maikel.
Menjawab pers terkati rencana TC Terpusat yang akan dikendalikan Pusat Pelatihan Provinsi Papua (Puslatprov), Kambuaya mendukung langkah tersebut dan meminta agar Puslatprov segera memfasilitasi seluruh Cabor untuk melaksanakan TC terpusat agar para atlet terkontrol dalam latihan. “Puslatprov segera lakukan TC terpusat agar para atlet bisa latihan terkontrol, makan teratur dan lainnya,” ucapnya.
Maikel juga menyinggung anggaran untuk KONI sebesar Rp300 milliar hendaknya dialokasikan untuk TC dan peningkatan prestasi atlet Papua jelang PON XX.
Cabor Atletik Papua di PON XIX Jawa Barat menyumbangkan medali emas dari nomor lempar lembing sedangkan nomor-nomor lari 100 meter, 200 meter, 400 meter estafet putra putri dan lari jarak jauh, para pelari Papua tidak mampu bersaing dengan atlet-atlet jebolan Pelatihan Nasional (Pelatnas).
Editor: HANS BISAY
Komentar