JAYAPURA- Trainning Center (TC) Cabang Olahraga (Cabor) Dayung tetap dilaksanakan meski sejumlah peralatan latihan dan asrama Dayung yang berada di batas kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura terendam air dan lumpur.
Pengawas Asrama Dayung Papua, Permenas Ibo kepada wartawan Senin (01/4/2019) mengatakan bencana banjir yang terjadi 16 Maret 2018 di Kabupaten Jayapura menyebabkan sejumlah peralatan latihan atlit rusak dan asrama Dayung hingga kini masi terendam air dan lumpur sehingga belum dapat ditempati atlet.
Meski demikian, lanjutnya, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua telah mengambil langkah-langkah mensuport para atlet untuk tetap menjalani TC Berjalan.
“Asrama Dayung sampai dengan memasuki minggu ketiga pasca banjir masih terendam air dan lumpur. Air sudah mulai surut sedikit sedangkan lumpur masih ada makanya kami harapkan ada truk air untuk semprot lumpur,”ujarnya.
Lebih lanjut diinformasikan Permenas Ibo, peralatan yang rusak antara lain 5 unit perahu latihan antara lain perahu Rowing Single 2 unit, 3 unit perahu Canoein termasuk peralatan fitnes yang berada di lantai dasar Asrama terendam air dan lumpur.
“Perahu Rowing singel ada 2 buah dan 3 perahu kayak yang rusak. Sementara kami ada perbaiki untuk digunakan kembali atlit latihan,”ungkap Permenas.
Mengenai keberadaan atlet, Permenas mengatakan Pengprov PODSI telah memindahkan 30 atlet putri ke hotel sedangkan 30 atlet putra pulang ke rumah masing-masing.
“Atlit Dayung putri sementara masuk di Hotel jumlah semua 30 orang sedangkan putra jumlahnya sama 30 atlit sementara TC Berjalan dari rumah,”jelas Permenas.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Pengprov PODSI Papua, Ganda P. Siregar, mengakui asrama dayung sudah tidak tempati sejak bencana banjir yang menyebabkan air danau meluap dan merendam asrama dan rumah warga di sekitarnya.
Para atlit putri sudah dievakuasi ke hotel sedangkan atlit putra mengikuti TC berjalan dari rumah masing-masing.
Editor: HANS BISAY
Komentar